Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan yang Ditunjuk Rusia Terluka Parah karena Ledakan

Kompas.com - 07/09/2022, 09:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Komandan yang ditunjuk Rusia di wilayah pendudukan di Ukraina dilaporkan terluka parah dalam sebuah ledakan.

Kabar tersebut disampaikan Vladimir Rogov, seorang pejabat di wilayah Zaporizhzhia yang diduduki Rusia, kepada Reuters.

Komandan tersebut bernama Artyom Bardin di Kota Berdiansk, Zaporizhzhia. Rogov menuding Pemerintah Ukraina ada di balik serangan tersebut.

Baca juga: Cegah Bencana Nuklir, PBB Desak Rusia-Ukraina Setujui Batas Demiliterisasi PLTN Zaporizhzhia

Dilansir Reuters, Rabu (4/9/2022), peristiwa yang menimpa Bardin merupakan yang terbaru dalam serangkaian upaya pembunuhan di daerah-daerah pendudukan di Ukraina selatan.

Sebelumnya, media Rusia melaporkan bahwa Bardin dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi kritis setelah mobilnya meledak di luar gedung administrasi kota di Berdiansk.

Berdiansk merupakan kota pelabuhan di Laut Azov, berpenduduk sekitar 100.000 orang yang diduduki oleh pasukan Rusia pada Februari.

Pada 26 Agustus, Wakil Kepala Polisi Lalu Lintas Berdiansk meninggal setelah mengalami luka serius akibat ledakan bom.

Pada 30 Agustus, Alexei Kovalev, yang menjadi pejabat yang didukung Rusia di wilayah Kherson, ditembak mati.

Baca juga: Ukraina Beri Perlawanan Sengit, Rusia Tunda Referendum di Wilayah yang Didudukinya

PLTN Zaporozhzhia

Di sisi lain, Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak Rusia dan Ukraina pada Selasa (6/9/2022) menyetujui batas demiliterisasi di sekitar PLTN Zaporozhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina.

"Sebagai langkah pertama, pasukan Rusia dan Ukraina harus berkomitmen untuk tidak terlibat dalam aktivitas militer apa pun menuju lokasi pabrik atau dari lokasi pabrik," kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB.

Dia menambahkan, sebagai langkah kedua, kesepakatan tentang perimeter demiliterisasi harus diamankan.

"Secara khusus, itu perlu mencakup komitmen pasukan Rusia untuk menarik semua personel dan peralatan militer dari perimeter tersebut dan komitmen pasukan Ukraina untuk tidak bergerak ke dalamnya,” imbuh Guterres.

Baca juga: Peretas Ukraina Disebut Buat Banyak Akun Palsu, Tentara Rusia Tergoda dan Bagikan Info Rahasia

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Selasa juga menyerukan pemberlakuan zona keamanan di sekitar PLTN Zaporizhzhia.

IAEA mengatakan, para ahlinya telah menemukan kerusakan yang luas di bagian depan pembangkit tersebut dalam perang.

Pasukan Rusia telah menguasai PLTN itu pada Maret dan telah terjadi serangan berulang di sekitarnya, memicu kekhawatiran akan bencana nuklir.

"Situasi saat ini tidak dapat dipertahankan," kata IAEA dalam sebuah laporan setelah mengirim inspektur ke PLTN Zaporizhzhia pekan lalu.

Baca juga: Pasukan Ukraina Rebut 2 Permukiman di Selatan dalam Serangan Baliknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com