MOSKWA, KOMPAS.com - Para pelayat di Moskwa memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Mikhail Gorbachev, pemimpin Soviet terakhir yang mengakhiri Perang Dingin dengan damai.
Di dalam Aula Berkolom House of Unions, musik sendu dimainkan. Sebuah potret hitam putih besar Gorbachev tergantung dari balkon.
Mantan presiden itu terbaring di peti mati terbuka, diapit oleh penjaga kehormatan.
Baca juga: Mikhail Gorbachev Tak Dimakamkan dengan Prosesi Kenegaraan seperti Boris Yeltsin
Saat mereka lewat, orang-orang meletakkan bunga, membentuk karangan besar anyelir merah. .
Di tempat yang sama para pendahulu Gorbachev, para pemimpin Soviet seperti Lenin, Stalin dan Brezhnev, juga menggelar penghormatan terakhirnya.
Banyak orang Rusia menyalahkan Mikhail Gorbachev karena meluncurkan reformasi yang menyebabkan kekacauan ekonomi dan membuat Uni Soviet berantakan.
Tetapi di jalan-jalan di sekitar Hall of Unions, antrean panjang orang-orang Moskwa - tua dan muda - mengantre untuk memberi penghormatan.
"Orang-orang ini datang ke Gorbachev untuk mengatakan 'Terima kasih, Tuan Gorbachev. Anda memberi kami kesempatan, tetapi kami kehilangan kesempatan ini," kata Politisi liberal Grigory Yavlinsky yang juga ada di sana sebagaimana dilanasir BBC pada Sabtu (3/8/2022).
Baca juga: Penyebab Berakhirnya Perang Dingin dan Hubungan Baik Mikhail Gorbachev-Ronald Reagan
Satu orang yang tidak ada di sini adalah Vladimir Putin. Penjelasan resmi Kremlin mengatakan: Tidak ada ruang dalam jadwalnya.
Putin secara pribadi meletakkan bunga di peti mati Gorbachev pada Kamis (1/9/2022), menurut laporan AP melansir media pemerintah Rusia.
Namun ketidakhadirannya dalam prosesi pemakaman Gorbachev secara luas dilihat sebagai penghinaan. Putin pernah menyebut pembubaran Uni Soviet sebagai "bencana geopolitik terbesar abad ini".
Gorbachev mengambil alih kekuasaan pada 1985, memperkenalkan reformasi yang berani dan membuka Uni Soviet kepada dunia.
Tetapi dia tidak dapat mencegah runtuhnya serikat pekerja pada 1991, dan banyak orang Rusia menyalahkan dia atas kekacauan yang terjadi selama bertahun-tahun.
Baca juga: Mengapa Meninggalnya Gorbachev Diperingati secara Berbeda di China?
Di luar Rusia, dia dihormati secara luas.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan dia telah "mengubah jalannya sejarah", dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebutnya sebagai "pemimpin yang langka".