Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Energi, Jepang Berencana Hidupkan Kembali PLTN

Kompas.com - 25/08/2022, 23:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

TOKYO, KOMPAS.com - 11 tahun setelah gempa bumi dan tsunami yang berujung pada penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, negaranya saat ini sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang masa operasional dan membangun PLTN generasi baru.

"Jepang perlu mengingat skenario potensi krisis," kata Kishida.

Pengumuman Kishida pada Konferensi "Transformasi Hijau" yang dilakukannya secara virtual karena dirinya positif terinfeksi Covid-19, merupakan penyimpangan dari kebijakan resmi yang diumumkan sebelumnya di Jepang.

Negara akan memutuskan kebijakan barunya pada akhir tahun, katanya.

Baca juga: Terungkap, Rencana Rusia untuk Memutus PLTN Zaporizhzhia dari Jaringan, Berisiko Rusak Sistem Pendingin

Apa kebijakan Jepang sebelumnya tentang pembangkit listrik energi nuklir?

Setelah bencana Fukushima, kebijakan pemerintah dan opini publik tiba-tiba bergeser pada pengurangan penggunaan tenaga nuklir, mengingat aktivitas seismik yang signifikan di Jepang.

Pembangkit listrik yang ada hanya diizinkan untuk digunakan selama 60 tahun lagi.

Setelah Fukushima, pihak berwenang menetapkan batas 40 tahun pada masa operasi PLTN, dengan kemungkinan tambahan 20 tahun jika langkah-langkah keamanan yang ketat dipatuhi.

Pada 2030, Jepang berharap dapat mengurangi konsumsi tenaga nuklir hingga mencapai sekitar seperlima dari kapasitas negara, pengurangan yang signifikan sebelum insiden Fukushima.

Jepang telah menyatakan harapannya untuk menjadi netral karbon pada 2050 mendatang.

Baca juga: Ada Potensi Bahaya Serius, Rusia Diminta Segera Tinggalkan PLTN Zaporizhzhia

Di mana posisi penggunaan tenaga nuklir di Jepang saat ini?

Pada akhir Juli, Jepang memiliki tujuh reaktor yang beroperasi, dengan tiga lainnya tidak dioperasikan karena alasan pemeliharaan.

Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengoperasikan kembali sembilan reaktor pada musim dingin serta tujuh reaktor tambahan pada musim panas mendatang.

Sementara reaktor lainnya masih menjalani proses perizinan di bawah standar keamanan yang lebih ketat yang diberlakukan setelah Fukushima. Saat ini Jepang memiliki 33 reaktor nuklir.

Pemerintah telah mendorong untuk kembali menggunakan tenaga nuklir karena pasokan energi global berada di bawah tekanan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan lebih banyak pemerintah menyerukan pengurangan emisi global.

Perekonomian Jepang saat ini berada di urutan ketiga dunia. Selama musim panas, masyarakat diminta untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk menghemat listrik.

Baca juga: Putin ke Macron: Serangan ke PLTN Zaporizhzhia Dapat Sebabkan Bencana Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com