Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilustrasi Buku Teks Sekolah Dinilai Tak Cerminkan Citra Anak-anak China, Beijing Hukum 27 Orang

Kompas.com - 23/08/2022, 18:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Pihak berwenang China menghukum 27 orang atas penerbitan buku teks sekolah yang menjadi viral karena ilustrasinya yang "sangat jelek".

Penyelidikan selama berbulan-bulan oleh kelompok kerja kementerian pendidikan China menemukan bahwa buku-buku itu "tidak indah", dan beberapa ilustrasi "sangat jelek" dan tidak "dengan benar mencerminkan citra gemilang anak-anak China".

Buku-buku teks matematika tersebut diterbitkan oleh People's Education Press hampir 10 tahun yang lalu, dan dilaporkan digunakan di sekolah-sekolah dasar di seluruh negeri.

Baca juga: China Ungkap Dampak Covid-19 bagi Kehidupan Masyarakatnya: Memperburuk Tingkat Kelahiran dan Pernikahan

Tetapi ilustrasi dalam buku teks sekolah itu tiba-tiba menjadi viral pada Mei setelah seorang guru menerbitkan foto ilustrasi di dalamnya.

Gambar yang disorot termasuk ilustrasi orang-orang dengan wajah terdistorsi dan celana yang tersingkap, dan gambar anak laki-laki memegang rok anak perempuan dan setidaknya satu anak dengan tato kaki yang jelas.

Pengguna media sosial sebagian besar “menertawakan” ilustrasi tersebut.

Tetapi banyak juga yang mengkritiknya karena membawa nama buruk dan “pemusnahan budaya” ke China, dan berspekulasi bahwa itu adalah karya yang disengaja dari penyusup Barat di sektor pendidikan China.

Tagar terkait dilihat miliaran kali, mempermalukan Partai Komunis China dan otoritas pendidikan, yang kemudian mengumumkan peninjauan semua buku teks sekolah “untuk memastikan bahwa buku teks mematuhi arah politik dan orientasi nilai yang benar”.

Baca juga: Kekeringan Ganggu Pasokan Listrik China, Shanghai Matikan Lampu Ikonik The Bund

Dalam sebuah pernyataan panjang yang dirilis pada Senin (22/8/2022), otoritas pendidikan mengatakan 27 orang ditemukan telah "mengabaikan tugas dan tanggung jawab mereka" dan dihukum.

Orang-orang tersebut termasuk presiden penerbitan buku, yang diberi hukuman formal, yang dapat mempengaruhi posisi keanggotaan partai dan pekerjaannya di masa depan.

Pemimpin redaksi dan kepala kantor penyuntingan departemen matematika juga dinyatakan bersalah dan diberhentikan dari peran mereka.

Pernyataan itu mengatakan para ilustrator dan desainer "ditangani dengan sesuai" tetapi tidak memberikan rincian.

“Mereka dan studio mereka tidak akan lagi terlibat untuk mengerjakan desain buku teks atau pekerjaan terkait,” katanya.

Pernyataan yang sangat kritis itu menemukan sejumlah masalah dengan buku, termasuk mengkritik ukuran, kuantitas dan kualitas ilustrasi. Beberapa diantaranya memiliki "masalah ilmiah dan normatif".

Hasil investigasi dilihat dan didiskusikan oleh ratusan juta orang di Weibo, dengan beberapa mempertanyakan apakah hukumannya cukup pantas.

Baca juga: BERITA FOTO: Kapal Perang Dunia hingga Situs Kuno Muncul ke Permukaan Akibat Kekeringan di Eropa hingga China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com