MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mencopot Komandan Armada Laut Hitam yang berbasis di Semenanjung Crimea dan menggantikannya dengan yang baru.
Laporan tersebut diwartakan oleh surat kabar Rusia, RIA, pada Rabu (17/8/2022).
Pencopotan tersebut terjadi setelah serangkaian ledakan mengguncang Semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia.
Pekan lalu, ledakan di pangkalan udara Rusia di Semenanjung Crimea menghancurkan sejumlah jet tempur.
Terbaru, ledakan pada Selasa (16/8/2022) di Semenanjung Ukraina, dikatakan Rusia akibat sabotase.
Ukraina belum secara resmi bertanggung jawab atas ledakan-ledakan di Semenanjung Crimea, sebagaimana dilansir Independent.
Namun, kemampuan serangan jarak jauh Ukraina yang mampu menjangkau target-target Rusia menunjukkan pergeseran dalam perang.
Baca juga: Ukraina Terkini: Setelah 24 Jam, Api Masih Berkobar di Pangkalan Rusia di Crimea
Kantor berita Rusia RIA pada Rabu, mengutip sejumlah sumber, melaporkan bahwa Komandan Armada Laut Hitam Igor Osipov dicopot dan diganti dengan Viktor Sokolov.
Jika dikonfirmasi, pergantian komandan tersebut itu akan menandai salah satu pencopotan paling menonjol terhadap seorang pejabat militer sejauh ini dalam perang.
RIA mengutip sejumlah sumber yang mengatakan bahwa Sokolov diperkenalkan kepada anggota dewan militer armada di pelabuhan Sevastopol, Crimea.
Armada Laut Hitam telah mengalami beberapa insiden sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Perang Kian Berlarut-larut, Remaja Ukraina Dilanda Kebosanan Akut
Pada April, Ukraina menyerang kapal penjelajah Moskva dengan rudal Neptunus. Itu menjadi kapal perang terbesar yang tenggelam dalam perang di Ukraina sejauh ini.
Sejak Rusia mencaplok Crimea pada 2014, Moskwa memperkuatnya pertahanan dan kemampuan militernya secara ekstensif di sana.
Semenanjung Crimea juga menjadi rute pasokan utama bagi pasukan Rusia di Ukraina selatan.
Intelijen militer Ukraina melaporkan, setelah ledakan terbaru di Crimea, pasukan Rusia segera memindahkan beberapa pesawat dan helikopter mereka lebih dalam ke semenanjung.
Baca juga: Gutteres, Erdogan, dan Zelensky Akan Bertemu di Ukraina Bahas Solusi Akhiri Perang
Sementara itu, serangan jarak jauh Rusia di daerah perumahan Kharkiv, menewaskan tujuh orang dan melukai 16 lainnya, kata Layanan Darurat Ukraina.
Kharkiv telah diserang berulang kali dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesalkan serangan terbaru di Telegram.
“Ini adalah serangan licik dan sinis terhadap warga sipil tanpa pembenaran,” tulis Zelensky.
Baca juga: Pejabat Senior Rusia Dilaporkan Diam-diam Dekati Barat untuk Akhiri Invasi ke Ukraina
Berita video "Ukraina Berniat Hancurkan Jalur Pasokan dengan Meledakan Pangkalan Militer Rusia" dapat disimak di bawah ini