Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Rusia Copot Komandan Armada Laut Hitam

Kompas.com - 18/08/2022, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mencopot Komandan Armada Laut Hitam yang berbasis di Semenanjung Crimea dan menggantikannya dengan yang baru.

Laporan tersebut diwartakan oleh surat kabar Rusia, RIA, pada Rabu (17/8/2022).

Pencopotan tersebut terjadi setelah serangkaian ledakan mengguncang Semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-175 Serangan Rusia ke Ukraina, Inspeksi Mendesak di PLTN Zaporizhzhia, Jembatan Crimea Jadi Target

Pekan lalu, ledakan di pangkalan udara Rusia di Semenanjung Crimea menghancurkan sejumlah jet tempur.

Terbaru, ledakan pada Selasa (16/8/2022) di Semenanjung Ukraina, dikatakan Rusia akibat sabotase.

Ukraina belum secara resmi bertanggung jawab atas ledakan-ledakan di Semenanjung Crimea, sebagaimana dilansir Independent.

Namun, kemampuan serangan jarak jauh Ukraina yang mampu menjangkau target-target Rusia menunjukkan pergeseran dalam perang.

Baca juga: Ukraina Terkini: Setelah 24 Jam, Api Masih Berkobar di Pangkalan Rusia di Crimea

Kantor berita Rusia RIA pada Rabu, mengutip sejumlah sumber, melaporkan bahwa Komandan Armada Laut Hitam Igor Osipov dicopot dan diganti dengan Viktor Sokolov.

Jika dikonfirmasi, pergantian komandan tersebut itu akan menandai salah satu pencopotan paling menonjol terhadap seorang pejabat militer sejauh ini dalam perang.

RIA mengutip sejumlah sumber yang mengatakan bahwa Sokolov diperkenalkan kepada anggota dewan militer armada di pelabuhan Sevastopol, Crimea.

Armada Laut Hitam telah mengalami beberapa insiden sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Perang Kian Berlarut-larut, Remaja Ukraina Dilanda Kebosanan Akut

Pada April, Ukraina menyerang kapal penjelajah Moskva dengan rudal Neptunus. Itu menjadi kapal perang terbesar yang tenggelam dalam perang di Ukraina sejauh ini.

Sejak Rusia mencaplok Crimea pada 2014, Moskwa memperkuatnya pertahanan dan kemampuan militernya secara ekstensif di sana.

Semenanjung Crimea juga menjadi rute pasokan utama bagi pasukan Rusia di Ukraina selatan.

Intelijen militer Ukraina melaporkan, setelah ledakan terbaru di Crimea, pasukan Rusia segera memindahkan beberapa pesawat dan helikopter mereka lebih dalam ke semenanjung.

Baca juga: Gutteres, Erdogan, dan Zelensky Akan Bertemu di Ukraina Bahas Solusi Akhiri Perang

Sementara itu, serangan jarak jauh Rusia di daerah perumahan Kharkiv, menewaskan tujuh orang dan melukai 16 lainnya, kata Layanan Darurat Ukraina.

Kharkiv telah diserang berulang kali dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesalkan serangan terbaru di Telegram.

“Ini adalah serangan licik dan sinis terhadap warga sipil tanpa pembenaran,” tulis Zelensky.

Baca juga: Pejabat Senior Rusia Dilaporkan Diam-diam Dekati Barat untuk Akhiri Invasi ke Ukraina

Berita video "Ukraina Berniat Hancurkan Jalur Pasokan dengan Meledakan Pangkalan Militer Rusia" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com