Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Peringatkan Warganya di Luar Negeri Setelah Bunuh Pemimpin Al Qaeda

Kompas.com - 03/08/2022, 07:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa (2/8/2022) memperingatkan warga Amerika yang bepergian ke luar negeri bahwa mereka menghadapi peningkatan risiko kekerasan setelah pasukan AS membunuh pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri.

Kematian Zawahiri dalam serangan pesawat tak berawak atau drone AS di Kabul, Afghanistan pada akhir pekan lalu mungkin menjadi pukulan terbesar bagi Al Qaeda sejak pembunuhan Osama bin Laden pada 2011.

Terkait penewasan Al Zawahiri, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa "keadilan telah ditegakkan".

Baca juga: Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas Dirudal AS, Biden Ungkap Kronologinya

Setelah Al Zawahiri dibunuh, Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa mendesak warga Amerika Serikat untuk mempertahankan kewaspadaan tingkat tinggi dan mempraktikkan kesadaran situasional yang baik saat bepergian ke luar negeri.

"Informasi saat ini menunjukkan bahwa organisasi teroris terus merencanakan serangan teroris terhadap kepentingan AS di berbagai wilayah di seluruh dunia," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP.

Kementerian Luar Negeri AS mengungkap serangan-serangan ini dapat menggunakan berbagai macam taktik, termasuk operasi bunuh diri, pembunuhan, penculikan, pembajakan, dan pengeboman.

Seorang pejabat senior di pemerintahan Biden mengatakan militan Mesir berusia 71 tahun itu berada di balkon sebuah rumah berlantai tiga di ibu kota Afghanistan ketika menjadi sasaran dengan dua rudal Hellfire pada Minggu pagi.

Baca juga:

Itu adalah serangan over-the-horizon pertama yang diketahui oleh AS pada target di Afghanistan sejak Washington menarik pasukannya dari negara itu pada 31 Agustus tahun lalu, beberapa hari setelah Taliban kembali berkuasa.

Taliban mengutuk serangan drone pada Selasa, tetapi tidak menyebutkan korban atau menyebut nama Zawahiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com