Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tetapkan Resimen Azov Ukraina Sebagai Organisasi Teroris, Ini Dampaknya

Kompas.com - 02/08/2022, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung Rusia pada Selasa (2/8/2022) menetapkan resimen Azov sebagai organisasi teroris.

Kebijakan ini memungkinkan adanya ancaman hukuman penjara yang lama bagi para anggotanya.

Rezimen Azov adalah bekas batalyon sukarelawan yang tergabung dalam tentara Ukraina.

Baca juga: AS Sebut Rusia Gunakan Perisai Nuklir di Ukraina

“Pengadilan Rusia memutuskan untuk mengakui unit paramiliter Ukraina Azov sebagai organisasi teroris dan melarang kegiatannya di wilayah Federasi Rusia," kata hakim, sebagaimana dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Keputusan itu bisa segera berlaku.

Menurut KUHP Rusia, anggota kelompok "teroris" dapat menghadapi hukuman 10 tahun penjara. Sementara pemimpin dan penyelenggara organisasi dapat dipenjara hingga 20 tahun.

Resimen Azov Ukraina merupakan bekas batalion sukarelawan yang menuai kontroversi karena hubungannya dengan tokoh sayap kanan Ukraina.

Rusia menyebut Resimen Azov sebagai kelompok "neo-Nazi".

Batalyon itu secara resmi dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada 2014 karena membantu memerangi separatis yang didukung Kremlin di Ukraina timur.

Pejuang Azov telah bertempur bersama pasukan Ukraina untuk mengusir serangan Rusia di Ukraina yang diluncurkan Moskwa pada24 Februari untuk "menghapus Nazi" negara pro-Barat.

Baca juga: Ukraina Kecam Usul Kedubes Rusia di Inggris untuk Hukum Gantung Pejuang Azov

Pada Mei 2022, tentara Ukraina, termasuk anggota Azov, mengakhiri pengepungan selama berminggu-minggu di pabrik baja Azovstal yang luas di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, dengan setuju untuk menyerah.

Sekitar 2.500 orang ditawan oleh pasukan Moskow setelah menyerukan penghentian perlawanan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com