Roket China Dilaporkan Jatuh ke Bumi, NASA: Belum Ada Info Lokasi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah roket China jatuh kembali ke Bumi pada Sabtu (30/7/2022) di atas Samudra Hindia.

Tetapi dilansir Reuters, NASA mengatakan Beijing tidak membagikan "informasi lintasan spesifik" yang diperlukan untuk mengetahui di mana kemungkinan puing-puing jatuh.

Komando Luar Angkasa AS mengatakan roket Long March 5B memasuki kembali Samudra Hindia sekitar pukul 12.45 malam.

Baca juga: Ibu Negara Ukraina: Roket Terus Menyerang, tapi Hidup Harus Terus Berjalan

"Semua negara antariksa harus mengikuti praktik terbaik yang sudah ada dan membagikan jenis informasi ini untuk memungkinkan prediksi yang andal tentang potensi risiko dampak puing-puing," kata Administrator NASA Bill Nelson.

"Melakukannya sangat penting untuk penggunaan ruang yang bertanggung jawab dan memastikan keselamatan orang-orang di Bumi."

Aerospace Corp, sebuah pusat penelitian nirlaba yang didanai pemerintah di dekat Los Angeles, mengatakan adalah tindakan ceroboh untuk membiarkan seluruh tahap inti utama roket, yang berbobot 22,5 ton, kembali ke Bumi dalam keadaan tidak terkendali.

Awal pekan ini, para analis mengatakan badan roket akan hancur saat jatuh melalui atmosfer.

Baca juga: Rusia Klaim Hancurkan 4 Sistem Roket Canggih dari AS, Ini Tanggapan Ukraina dan Washington

Meski begitu, roket cukup besar sehingga banyak bongkahan kemungkinan akan bertahan saat masuk kembali ke puing-puing hujan di area sekitar 2.000 km, dengan panjang sekitar 70 km.

Kedutaan Besar China di Washington masih belum berkomentar.

Baca juga: AS Kian Intensifkan Pengiriman Peluncur Roket ke Ukraina

China mengatakan awal pekan ini akan melacak puing-puing itu dengan cermat tetapi mengatakan itu menimbulkan sedikit risiko bagi siapa pun di lapangan.