Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Nasib Malang Peternak Sapi Indonesia yang Terdampak PMK Saat Idul Adha

Kompas.com - 09/07/2022, 16:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah media asing turut memberitakan nasib malang para peternak sapi di Indonesia yang terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Idul Adha 2022.

Salah satunya adalah Agence France-Presse (AFP), kantor berita internasional yang berkantor pusat di Paris, Perancis.

Pada Sabtu (9/7/2022) siang, AFP menerbitkan artikel berjudul "Indonesian farmers pay price of foot and mouth outbreak before Eid sacrifice".

Baca juga: Media Asing Soroti Aksi Jokowi Jadi Pemimpin Asia Pertama Kunjungi Ukraina-Rusia

Dalam artikel itu, dijabarkan bahwa peternak Indonesia bernama Okky Pratama biasanya bisa menjual puluhan sapi untuk Idul Adha, menghasilkan pendapatan terbesarnya di sekitar hari kurban.

Tetapi, tidak demikian dengan tahun ini. Dia hanya menjual lima sapi.

Disebutkan, wabah PMK telah melanda dua provinsi di Indonesia sejak April 2022, menewaskan ribuan sapi dan menginfeksi ratusan ribu lainnya, meningkatkan kekhawatiran konsumen sebelum Idul Adha pada 10 Juli.

Wabah kelompok virus hewan yang sangat menular di Provinsi Jawa Timur dan Aceh tersebut telah mengguncang nasib para peternak sapi dan hasil mereka selama peringatan hari raya kurban.

"Saya pesimis dengan penjualannya," kata Pratama, peternak sapi yang berasal dari Kota Batu, Jawa Timur itu.

"Ketika saya menghubungi pembeli reguler, mereka mengatakan tidak (mau) mengorbankan ternak tahun ini karena penyakit mulut dan kuku," jelas dia, sebagaimana diberitakan AFP.

Pratama menyebut, keuntungan dari penjualan selama musim lebaran -sekitar Rp60 juta rupiah padahal biasanya menyumbang 75 persen dari pendapatan tahunannya.

Baca juga: Media Asing Ramai-ramai Beritakan Agenda Jokowi Bertemu Putin, Ini yang Diulas

Namunm sejauh ini dia telah kehilangan dua ekor sapinya karena PMK- yang pertama kali terdeteksi pada awal Mei.

Sementara, 33 sapi lainnya terinfeksi tetapi pulih setelah perawatan intensif.

Pada 6 Juli, PMK disebut telah menyebar ke 21 provinsi di seluruh Indonesia dan menginfeksi lebih dari 320.000 ternak. Angka ini merujuk data resmi dari Pemerintah Indonesia.

AFP juga memuat keluhan dari peternak sapi asal Aceh bernama Masrizal.

Dia mengaku telah berjuang untuk menjual ternaknya karena permintaan daging yang lesu dan pasar ternak yang tutup di provinsi Aceh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com