Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Angola Dos Santos Meninggal, Wariskan Jejak Korupsi

Kompas.com - 09/07/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

BARCELONA, KOMPAS.com - Mantan presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, meninggal dunia pada usia 79 tahun.

Dilansir CNN, Dos Santos, yang menjabat sebagai presiden antara 1979 dan 2017, meninggal di kota Barcelona Spanyol pada Jumat (8/7/2022) pagi, CNN Portugal melaporkan, mengutip pernyataan pemerintah.

Mantan presiden telah dirawat di rumah sakit di Spanyol sebelum kematiannya.

Baca juga: Arab Saudi Tetapkan Kuota Haji 2022, Indonesia Terbanyak, Angola Paling Sedikit

Masa jabatan dos Santos adalah salah satu era kepresidenan terlama di dunia.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Angola mengatakan "membungkuk, dengan rasa hormat dan pertimbangan terbesar, kepada sosok seorang negarawan dengan dimensi sejarah yang besar, yang memerintah selama bertahun-tahun dengan kebijaksanaan dan humanisme nasib Bangsa Angola, di saat-saat yang sangat sulit."

Kepresidenan Angola juga mengirimkan "perasaan duka yang mendalam" kepada keluarga dan meminta "ketenangan semua orang di saat rasa sakit dan ketakutan ini."

Baca juga: James Caan, Pemeran Sonny Corleone di The Godfather Meninggal

Sebagai bekas jajahan Portugis, Angola muncul dari reruntuhan perang saudara 27 tahun untuk menjadi salah satu pemain ekonomi utama benua itu.

Dos Santos dari Partai Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA) mengawasi sebagian besar pertumbuhan ekonomi dan upaya pembangunan kembali Angola.

Pengawas anti-korupsi Transparency International pada tahun 2017 mengatakan bahwa "nepotisme dan kronisme" di bawah dos Santos telah "menghentikan warga Angola biasa untuk mengambil manfaat dari kekayaan sumber daya alam negara itu, terutama ketika harga minyak tinggi."

Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Usai Ditembak

Pada tahun yang sama dengan tahun dos Santos mengundurkan diri, organisasi itu mengatakan bahwa korupsi telah "terlalu lama memperkaya elite penguasa kecil sementara lebih dari dua pertiga penduduk negara itu hidup dalam kemiskinan."

Putrinya, Isabel dos Santos, pada 2013 menjadi miliarder wanita pertama di Afrika, menurut publikasi bisnis Forbes.

Sementara usaha bisnis pertamanya adalah sebuah restoran di ibukota Angola, Luanda, pada tahun 1997, investasi di perusahaan publik di Portugal dan asetnya di setidaknya satu bank Angola "meningkatkan kekayaan bersihnya di atas angka 1 miliar dollar AS", menurut Forbes.

Baca juga: Sekjen OPEC dan Veteran Industri Minyak Mohammad Barkindo Meninggal

Pengusaha wanita itu diidentifikasi sebagai "salah satu contoh utama korupsi besar di dunia" oleh Transparency International.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com