Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akan Ganti PM dari Naftali Bennett ke Yair Lapid

Kompas.com - 21/06/2022, 08:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Senin (20/6/2022) mengatakan, Menteri Luar Negeri Yair Lapid akan segera mengambil alih jabatan sebagai PM.

Mereka sepakat untuk membubarkan koalisi pemerintahan dan mengadakan pemilihan baru.

Dalam konferensi pers bersama dengan Yair Lapid yang merupakan arsitek aliansi, Naftali Bennett berujar bahwa dia membuat keputusan sulit untuk membubarkan parlemen guna melindungi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Koalisi Israel Gagal Loloskan RUU tentang Status Hukum Pemukim Yahudi di Tepi Barat

Koalisi yang mencakup nasionalis agama seperti partai Bennett, partai sentrisnya Lapid, sayap kiri, dan Islamis Arab ini memiliki waktu hingga 30 Juni untuk memperbarui langkah guna memastikan pemukim Tepi Barat hidup di bawah hukum Israel.

Beberapa anggota parlemen Arab dalam koalisi menolak mendukung langkah di wilayah Palestina tersebut di bawah pendudukan Israel sejak 1967.

Bennett mengatakan, berakhirnya tindakan di Tepi Barat akan menciptakan "risiko keamanan" dan "kekacauan konstitusional".

"Saya tidak bisa membiarkan itu," jelasnya dikutip dari AFP.

Pembubaran pemerintah sebelum tindakan berakhir berarti secara otomatis diperbarui sampai pemerintahan baru terbentuk.

Baca juga:

Naftali Bennett dan Yair Lapid menyetujui pembagian kekuasaan yang kompleks ketika mereka membentuk koalisi multi-partai yang belum pernah terjadi sebelumnya satu tahun lalu, dan menggulingkan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

Mereka menetapkan syarat bahwa ketika Naftali Bennett membubarkan aliansi, Yair Lapid mengambil alih pemerintahan sementara.

"Saya berdiri di sini bersama teman saya Yair Lapid, yang akan segera mengambil alih sebagai perdana menteri sesuai dengan kesepakatan di antara kami," kata PM Bennett seraya menjanjikan transisi tertib yang diperkirakan berlangsung minggu depan.

Yair Lapid kemudian berterima kasih kepada PM Israel Naftali Bennett karena menempatkan negara di atas kepentingan pribadinya.

Baca juga: Kenapa Israel Belum Duduki Tepi Barat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com