Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Rusia, Perempuan Finlandia Ramai-ramai Daftar Belajar Keterampilan Perang

Kompas.com - 07/06/2022, 12:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

HATTULA, KOMPAS.com - Perasaan khawatir akan invasi Rusia dirasakan oleh sejumlah perempuan di Finlandia.

Bahkan, beberapa dari mereka merespons ketakutan tersebut dengan aksi nyata, yakni berlatih keterampilan pertahanan.

Misalnya saja, Sissi Moberg.

Baca juga: Putin Beri Santunan Rp1,17 Miliar Keluarga dari Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina

Hanya beberapa hari setelah Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari, pengusaha perempuan di Finlandia itu menjelajahi internet untuk mencari kursus yang dapat mengajarkan keterampilannya untuk membantu mempertahankan Finlandia jika terjadi serangan militer.

"Saya merasa sangat sedih untuk Ukraina dan kemudian saya mulai khawatir tentang Finlandia dan berpikir apa yang bisa saya lakukan tentang ini," kata ibu empat anak berusia 46 tahun itu kepada Reuters.

Dalam beberapa minggu terakhir, Moberg pun telah berada di tempat kursus yang ditujukan untuk tentara cadangan dan belajar bagaimana menggunakan senjata dan bergerak di medan perang.

Perang di Ukraina telah menyebabkan alarm besar di Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km (810 mil) dengan Rusia dan selama Perang Dunia II berperang dua kali melawan Uni Soviet yang menelan biaya sepersepuluh dari wilayahnya.

Sekitar 100.000 orang Finlandia terbunuh.

Didorong oleh invasi, Finlandia memutuskan kebijakan pertahanan dan keamanan dalam negeri selama beberapa dekade bulan lalu ketika mengajukan keanggotaan dalam aliansi militer NATO.

Baca juga: Erdogan Tegaskan Tak Akan Biarkan Finlandia dan Swedia Gabung NATO

Asosiasi Kesiapsiagaan Darurat Nasional Wanita Finlandia mengatakan permintaan untuk kursus mereka telah melonjak sejak Februari.

"Tepat setelah perang pecah, telepon kami mulai berdering dan email masuk dan tentu saja permintaan untuk pelatihan meningkat," kata Suvi Aksela, kepala komunikasi asosiasi tersebut.

Tren ini sesuai dengan tradisi lama Finlandia dalam sukarelawan masa perang di antara wanita yang, berbeda dengan pria, tidak diharuskan untuk melakukan dinas militer.

Sekitar 19 persen dari 13.000 personel militer profesional Finlandia adalah perempuan, menurut data dari militer, meskipun hanya 1-2 persen dari wajib militer adalah perempuan.

Belatih bertahan hidup

Dalam kursus, Moberg mengaku pernah belajar juga soal cara bertahan hidup yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kesiapsiagaan Wanita di sebuah pangkalan militer di Hattula, 100 km dari Helsinki.

Baca juga: Alasan Mengapa Turki Tak Setuju Swedia dan Finlandia Gabung NATO

Dalam kesempatan itu, selama tiga hari, dia dan lebih dari 300 wanita lainnya belajar cara mendirikan kemah, menyalakan api di tengah hujan, menavigasi di hutan dan melakukan pertolongan pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com