Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keyakinan Zelensky: Hanya Diplomasi yang Bisa Akhiri Perang, Bukan Militer

Kompas.com - 22/05/2022, 09:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (21/5/2022) memperingatkan bahwa hanya terobosan diplomatik yang dapat mengakhiri perang dengan Rusia, bukan kemenangan militer langsung.

Hal ini disampaikan Zelensky menanggapi sikap Moskwa yang memotong pasokan gas ke Finlandia.

“Ada hal-hal yang hanya dapat dicapai di meja perundingan,” kata Zelensky, tepat ketika Rusia mengeklaim rudal jarak jauhnya telah menghancurkan pengiriman senjata Barat yang ditujukan untuk pasukan Ukraina.

Baca juga: Donbass Hancur Lebur Digempur Rusia, Zelensky: di Sana adalah Neraka

Dilansir Times of Israel, setelah lebih dari 12 minggu pertempuran sengit, pasukan Ukraina telah menghentikan upaya Rusia untuk merebut Kyiv dan kota utara Kharkiv.

Tetapi mereka berada di bawah tekanan baru dan intens di wilayah Donbas timur.

Tentara Moskwa telah meratakan dan merebut kota pelabuhan tenggara Mariupol dan membuat pasukan Ukraina dan kota-kota di timur menjadi sasaran serangan darat dan artileri tanpa belas kasihan.

Sekutu Barat Zelensky telah mengirimkan persenjataan modern ke pasukannya dan memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap ekonomi Rusia dan lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-87 Serangan Rusia ke Ukraina, Kelompok Terakhir Pasukan Azovstal Menyerah, Rudal Rusia Hantam Pusat Budaya Kharkiv

Namun Kremlin telah menanggapi dengan mengganggu pasokan energi Eropa.

Pada Sabtu, mereka memotong pengiriman gas ke Finlandia karena membuat marah Moskwa dengan mendaftar untuk bergabung dengan aliansi NATO.

Dengan latar belakang ini, Zelensky mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa perang akan berakhir “melalui diplomasi.”

"Konflik akan berdarah, akan ada pertempuran, tetapi hanya akan secara definitif berakhir melalui diplomasi," ujar Zelensky, menegaskan bahwa hal itu akan menjanjikan hasil yang “adil” untuk Ukraina.

Baca juga: Perkuat Perang di Ukraina, Rusia Akan Izinkan Warga Lebih dari 40 Tahun Daftar Militer

“Diskusi antara Ukraina dan Rusia pasti akan berlangsung. Dalam format apa saya tidak tahu. (Bisa) dengan perantara, tanpa mereka, dalam kelompok yang lebih luas, (atau) di tingkat presiden,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com