Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kasus Covid-19 Parah Sebabkan IQ Penyintas Turun 10 Poin

Kompas.com - 06/05/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com – Para pasien yang sembuh dari infeksi Covid-19 parah mengalami gangguan kognitif yang sama dengan yang dialami orang antara usia 50 hingga 70 tahun.

Menurut studi terbaru yang dilakukan tim ilmuwan dari University of Cambridge dan Imperial College London, gangguan tersebut setara dengan kehilangan 10 poin IQ.

Para peneliti menganalisis data dari 46 pasien Covid-19 yang menerima perawatan di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge.

Baca juga: WHO Yakin Jumlah Kematian Covid-19 Global 3 Kali Lipat Lebih Besar

Temuan mereka menunjukkan bahwa efek dari infeksi virus corona masih dapat dideteksi lebih dari enam bulan setelah sembuh.

Dilansir Sky News, Selasa (3/5/2022), gangguan kognitif juga bisa saja berdampak pada orang yang hanya memiliki gejala ringan.

Ada semakin banyak bukti bahwa Covid-19 menyebabkan gangguan kognitif dan kesehatan mental yang bertahan lama, dengan beberapa pasien yang pulih masih mengalami sejumlah gejala beberapa bulan setelah sembuh.

Gejala yang mereka laporkan termasuk kelelahan, sulit berkonsentrasi, masalah mengingat kata-kata, gangguan tidur, kecemasan, dan bahkan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Baca juga: Beijing Kembali Buka Pusat Karantina Massal Setelah Covid-19 China Capai Lebih dari 5.000 Kasus

Sebuah penelitian sebelumnya di Inggris menemukan, sekitar satu dari tujuh orang dilaporkan memiliki gejala yang mencakup kesulitan kognitif 12 pekan setelah tes positif.

Meskipun kasus yang ringan sekalipun dapat menyebabkan gejala kognitif yang persisten, hingga tiga perempat pasien yang dirawat di rumah sakit melaporkan masih menderita masalah kognitif enam bulan kemudian.

“Mereka menjalani tes kognitif rata-rata enam bulan setelah mengalami gejala akut menggunakan platform Cognitron, yang mengukur berbagai aspek kemampuan mental seperti memori, perhatian, dan penalaran," kata para peneliti.

Studi tersebut menemukan bahwa para penyintas kurang akurat dan memiliki waktu respons yang lebih lambat daripada kelompok kontrol, dan hasilnya masih dapat dideteksi enam bulan kemudian.

Baca juga: Terancam Jadi Episentrum Baru Covid-19, Beijing Tutup 40 Stasiun Kereta dan 158 Rute Bus

Tim peneliti juga memperingatkan bahwa bahkan pasien yang tidak cukup sakit untuk dirawat di rumah sakit mungkin memiliki tanda-tanda gangguan ringan.

“Dengan membandingkan pasien dengan 66.008 masyarakat umum, para peneliti memperkirakan bahwa besarnya kehilangan kognitif rata-rata 20 tahun lamanya, dan ini setara dengan kehilangan 10 poin IQ,” tutur para peneliti.

Para penyintas mendapat skor sangat buruk pada tugas-tugas penalaran analogis verbal, sebuah hasil yang menurut para peneliti merupakan berkaitan dengan masalah kesulitan menemukan kata-kata.

Baca juga: Pengantin di China Terpaksa Streaming Pernikahannya Sendiri Setelah Aturan Covid-19 Mendadak Berubah

“Kerusakan kognitif umum terjadi pada berbagai gangguan neurologis, termasuk demensia, dan bahkan penuaan rutin. Tetapi pola yang kami lihat, 'warisan’ kognitif Covid-19, berbeda dari semua ini,” kata Profesor David Menon dari University of Cambridge.

“Kami mengikuti beberapa pasien hingga sepuluh bulan setelah infeksi akut mereka, sehingga dapat melihat peningkatan yang sangat lambat,” lanjut Menon.

“Meski tidak signifikan secara statistik, setidaknya menuju ke arah yang benar, tetapi sangat mungkin bahwa beberapa dari orang-orang ini tidak akan pernah pulih sepenuhnya,” papar Menon memperingatkan.

Baca juga: Pembatasan Covid-19 Beijing Diperketat Lagi, Warga Tak Bebas Bepergian meski Libur Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com