Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan: Turki dan Arab Saudi Akan Aktifkan Potensi Ekonomi Akbar

Kompas.com - 30/04/2022, 21:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ANKARA, KOMPAS.com – Turki dan Arab Saudi memiliki keinginan yang sama untuk mengaktifkan kembali potensi ekonomi yang besar antara kedua negara.

Hal tersebut diucapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (30/4/2022) sekembalinya dari kunjungannya di Arab Saudi.

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Arab Saudi, Erdogan mengatakan kedua pihak bertekad untuk mempercepat upaya untuk kepentingan bersama dan stabilitas kawasan.

Baca juga: Erdogan Kunjungi Arab Saudi, Perbaiki Hubungan Setelah Kasus Pembunuhan Khashoggi

“Kami setuju dengan Arab Saudi untuk mengaktifkan kembali potensi ekonomi yang besar melalui organisasi yang akan menyatukan investor kami,” kata Erdogan, sebagaimana dilansir Reuters.

Dalam kunjungan dua harinya, Erdogan bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai masalah internasional, regional, dan bilateral.

“Kami mengumumkan bahwa kami, sebagai Turki, akan mendukung mereka dalam upaya mereka untuk menjadi tuan rumah EXPO 2030 di Riyadh,” tutur Erdogan.

Baca juga: Berbicara via Telepon, Zelensky dan Erdogan Bahas Evakuasi Mariupol

Kunjungan Erdogan menandai puncak dari upaya pemulihan hubungan kedua negara, termasuk membatalkan persidangan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018.

Kantor Erdogan mengatakan Raja Arab Saudi-lah yang mengundangnya.

Sejumlah analis dan pejabat mengatakan, pendanaan dari Arab Saudi dapat membantu Turki meringankan kesengsaraan ekonominya, termasuk melonjaknya inflasi, menjelang pemilihan presiden tahun depan.

Baca juga: Erdogan Sangat Tidak Senang Ada Warga Palestina yang Terluka atau Terbunuh

Hubungan kedua negara

Hubungan antara Turki dan Arab Saudi sempat memburuk setelah Khashoggi dibunuh oleh regu pembunuh Saudi di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2018.

Pada saat itu, Erdogan menuduh "tingkat tertinggi" pemerintah Arab Saudi memberikan perintah. Tetapi setelah itu, Ankara melunakkan nadanya.

“Saya yakin kunjungan saya akan menandai era baru dalam hubungan antara kedua negara kami. Kami telah menunjukkan keinginan bersama kami untuk meningkatkan hubungan,” papar Erdogan.

Erdogan menegaskan kembali perlunya era baru dalam kebijakan luar negeri dan mengatakan ini adalah proses berteman dan bukan musuh dengan negara-negara yang sepemikiran.

Turki juga telah berupaya untuk memperbaiki hubungan sudah terlalu lama tegang dengan Israel. Diplomat top Ankara bahkan akan berkunjung ke Israel pada Mei.

Baca juga: Perundingan Rusia-Ukraina di Turki Dimulai, Erdogan: Dunia Menunggu Kabar Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com