Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utak-atik Smartphone, Cara Warga Korea Utara Akali Kontrol Ketat Informasi

Kompas.com - 28/04/2022, 12:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Meskipun Korea Utara mengintensifkan upaya untuk menghentikan warga melihat informasi yang datang dari luar negeri, beberapa individu yang paham teknologi berhasil menghindari kontrol ketat pemerintah.

Caranya? Tentu saja lewat ponsel pintar.

Hal ini diketahui dari laporan sebuah kelompok yang berbasis di AS.

Baca juga: Korea Utara Tetap Tak Vaksin Warganya hingga 2 Tahun Pandemi Covid-19, Apa Sebabnya?

"Skala peretasan tampaknya masih kecil, tetapi perubahan baru-baru ini pada hukum Korea Utara menunjukkan otoritas nasional melihatnya sebagai masalah serius," kata Lumen, organisasi nirlaba AS yang didirikan untuk memberi warga Korea Utara akses ke informasi tanpa sensor dan media, dilansir Reuters.

"Sebagian besar pengetahuan yang diperlukan untuk meretas telepon berasal dari warga Korea Utara yang dikirim ke China untuk bekerja, seringkali dalam bisnis outsourcing perangkat lunak," tambah laporan itu.

Ponsel pintar telah menjamur di Korea Utara, tetapi sangat sedikit orang yang diizinkan mengakses internet global.

Perangkat di negara tersebut wajib memiliki aplikasi pemerintah dan kontrol lain yang memantau penggunaan dan membatasi akses.

Baca juga: Korea Utara Bersumpah Akan Tingkatkan Persenjataan Nuklirnya

Bekerja sama dengan ERNW, sebuah layanan Keamanan TI independen yang berbasis di Jerman, penulis laporan tersebut memeriksa smartphone dan tablet Korea Utara untuk kontrol pemerintah.

Mereka mewawancarai dua pembelot yang mengatakan mereka dapat menghindari pembatasan itu sebelum mereka meninggalkan negara itu.

Penelitian tersebut membalikkan asumsi bahwa, terputus dari internet, warga Korea Utara tidak memiliki pengetahuan dan alat untuk dapat melakukan serangan yang efektif terhadap mekanisme kontrol informasi negara.

Tujuan peretasan adalah untuk melewati keamanan telepon dan dapat menginstal berbagai aplikasi, filter foto, dan file media yang seharusnya tidak diizinkan.

Baca juga: Sesumbar Korea Utara: Tak Terkalahkan dan Bisa Menang Perang Apa pun

Laporan tersebut mengatakan nilai jual kembali ponsel juga dapat ditingkatkan dengan mengakses dan menghapus tangkapan layar yang diambil secara otomatis dengan “Trace Viewer”.

Itu adalah sebuah aplikasi di setiap ponsel pintar Korea Utara yang mengambil tangkapan layar acak dan menguncinya dari pengguna, untuk mencoba dan menghalangi kegiatan terlarang.

Laporan Lumen mengatakan ada kemungkinan insinyur negara menanggapi teknik yang dijelaskan oleh peretas dengan menonaktifkan antarmuka USB yang digunakan untuk mengakses telepon.

Baca juga: 4 Rudal Baru Korea Utara yang Terlarang, Semua Bisa Tempuh Ribuan Kilometer

Korea Utara juga menonaktifkan akses Wi-Fi pada perangkat dan hanya memperkenalkannya kembali baru-baru ini.

Kontrol seperti kartu SIM, kata sandi, dan perangkat yang didukung telah dirancang untuk memastikan Wi-Fi hanya dapat digunakan untuk tujuan yang disetujui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com