Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Invasi Rusia ke Ukraina Ubah Opini Negara Non-NATO, Justru Semakin Ingin Jadi Anggota

Kompas.com - 09/04/2022, 12:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BRUSSELS, KOMPAS.com - Finlandia dan Swedia bersiap mempercepat proses untuk segera bergabung menjadi anggota NATO, sebuah langkah yang kemungkinan akan direspons keras Moskwa, di saat yang sama menekankan kesalahan strategis Rusia untuk menginvasi Ukraina menurut para pejabat.

Pejabat NATO mengatakan kepada CNN bahwa diskusi tentang Swedia dan Finlandia yang bergabung dengan blok itu menjadi sangat serius sejak invasi Rusia.

Sebelumnyam Kosovo dan Bosnia Serukan juga menyuarakan niat untuk bergabung dengan aliansi pertahanan itu.

Baca juga: Ukraina Sampaikan 3 Kebutuhan Mendesaknya pada NATO: Senjata, Senjata dan Senjata

Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan masalah itu muncul dalam pembicaraan Menteri Luar Negeri NATO minggu ini, yang dihadiri delegasi dari Stockholm dan Helsinki.

Para pejabat mengatakan diskusi menggarisbawahi sejauh mana invasi Rusia ke Ukraina justru menghidupkan kembali dan menyatukan aliansi NATO, kebalikan dari tujuan yang dinyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum perang dimulai.

Presiden Rusia menuntut agar NATO menghentikan ekspansi ke timur dan menerima anggota baru, menuduh blok itu mengancam keamanan Rusia. Sebaliknya, NATO telah meningkatkan dukungannya ke Ukraina dan bersiap untuk menyambut anggota baru.

Baca juga: NATO: Perang Ukraina-Rusia Bisa Terjadi Bertahun-tahun

Perubahan signifikan opini publik

Opini publik di kedua negara tentang upaya untuk bergabung dengan aliansi pertahanan itu telah bergeser secara signifikan ketika perang Rusia di Ukraina terus berlanjut.

Langkah untuk bergabung dengan NATO "adalah kesepakatan yang hampir selesai pada 24 Februari, ketika Rusia menyerbu," kata seorang mantan Perdana Menteri Finlandia mengatakan kepada CNN dilansir pada Sabtu (8/4/2022).

"Jika Anda melihat opini publik di Finlandia dan Swedia, dan bagaimana pandangan mereka berubah secara dramatis selama enam minggu terakhir, saya pikir itu adalah contoh lain bagaimana ini telah menjadi kegagalan strategis," kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS minggu ini.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan Jumat (8/4/2022) bahwa Parlemen negaranya akan membahas kemungkinan keanggotaan NATO "dalam beberapa minggu mendatang". Dia berharap diskusi ini akan selesai "sebelum pertengahan musim panas."

"Saya pikir kami akan melakukan diskusi yang sangat hati-hati, tetapi kami juga tidak mengambil waktu lebih lama dari yang seharusnya dalam proses ini, karena situasinya, tentu saja, sangat parah," katanya.

Baca juga: Kosovo dan Bosnia Serukan Niat Masuk NATO Khawatir Perang di Ukraina Tak Kunjung Usai dan Menyebar

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson tidak menutup kemungkinan menjadi anggota dalam wawancara dengan SVT pada akhir Maret.

Swedia sedang melakukan analisis kebijakan keamanan yang akan selesai pada akhir Mei. Pemerintahnya diperkirakan akan mengumumkan posisinya menyusul laporan itu, kata seorang pejabat Swedia kepada CNN.

Mereka mengatakan Swedia dapat mengumumkan posisinya lebih cepat, tergantung kapan negara tetangga Finlandia melakukannya.

Duta Besar Finlandia untuk AS, Mikko Hautala, mengatakan kepada CNN bahwa kedua negara berkoordinasi erat satu sama lain, tetapi masing-masing negara akan membuat keputusan independennya sendiri.

Baca juga: 5 Skenario Akhir Perang Rusia Vs Ukraina: Bisa Lawan NATO atau Putin Dikudeta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com