KYIV, KOMPAS.com - Ukraina mengatakan pada hari Sabtu (2/3/2022) bahwa pihaknya telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah Kyiv.
Pasukan Rusia mundur dari sekitar ibu kota dan kota Chernigiv.
Namun, dilansir AFP, bukti terbaru muncul tentang kemungkinan pembunuhan warga sipil di daerah-daerah yang telah diduduki pasukan Rusia selama invasi.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Paus Fransiskus Mengkritik Putin atas Serangan ke Ukraina
Wartawan AFP melihat setidaknya 20 mayat di satu jalan di kota Bucha dekat Kyiv, termasuk satu dengan tangan terikat, dan mayat seorang fotografer yang hilang ditemukan di desa terdekat.
"Semua orang ini ditembak," kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP, seraya menambahkan bahwa 280 mayat lainnya telah dikuburkan di kuburan massal di kota itu.
Saat menarik diri dari beberapa wilayah utara, Rusia tampaknya berfokus pada Ukraina timur dan selatan, di mana ia telah menguasai sebagian besar wilayah.
"Rusia memprioritaskan taktik yang berbeda, yakni mundur ke timur dan selatan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di media sosial.
"Tanpa senjata berat kami tidak akan bisa mengusir (Rusia)," katanya.
Baca juga: 53 Situs Budaya Penting dan Bersejarah di Ukraina Rusak Sejak Serangan Rusia
Namun pihak berwenang Ukraina menawarkan kabar baik kepada warga, mengeklaim kemajuan melawan Rusia lebih dari lima minggu setelah invasi Moskwa memicu konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dasawarsa.
"Irpin, Bucha, Gostomel dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah," kata wakil menteri pertahanan Ganna Maliar di Facebook, merujuk pada kota-kota yang telah rusak berat atau hancur akibat pertempuran.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari.
Ukraina memperkirakan 20.000 orang telah tewas dalam perang sejauh ini.
Baca juga: Akibat Konflik Ukraina, Bunker Perlindungan Perang Dingin Swiss Kembali Populer
Lebih dari 10 juta orang harus meninggalkan rumah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.