Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Dakwa Anggota Satuan Tentara Cadangannya Diduga Jadi Mata-mata Rusia

Kompas.com - 02/04/2022, 20:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BERLIN, KOMPAS.com - Seorang perwira di tentara cadangan telah didakwa atas kasus mata-mata, karena diduga memberikan informasi ke dinas intelijen Rusia antara 2014 dan 2020.

Pria tersebut, yang disebut sebagai Ralph G, dicurigai memberikan informasi tentang cadangan militer Jerman, “pertahanan sipil”, menurut kantor kejaksaan pemerintah federal dalam sebuah pernyataan padai Jumat (1/4/2022).

Terdakwa juga dituduh membocorkan efek sanksi yang dijatuhkan terhadap Moskwa pada 2014, dan proyek pipa gas Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman.

Baca juga: Mata-mata Inggris: Tentara Rusia Tolak Laksanakan Perintah di Ukraina

Terdakwa telah "berhubungan dengan dinas intelijen Rusia melalui berbagai orang, setidaknya sejak Oktober 2014", kata jaksa dilansir dari Al Jazeera.

Hingga Maret 2020, mantan perwira Jerman itu dikatakan telah memberikan “dokumen dan informasi dalam banyak kesempatan”, yang berkaitan dengan cadangan militer dan bisnis.

Di samping perannya di pasukan cadangan Jerman, tersangka “juga masuk dalam beberapa komite bisnis Jerman” berkat profesi sipilnya.

Dia juga dikatakan telah membagikan "data pribadi anggota berpangkat tinggi Bundeswehr (tentara Jerman)" dan tokoh-tokoh dari dunia bisnis, "termasuk rincian kontak".

"Sebagai imbalan atas jasanya, terdakwa menerima undangan ke acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah Rusia," kata jaksa.

Persidangan akan berlangsung di Pengadilan Tinggi Regional Dusseldorf. Terdakwa tidak ditahan.

Baca juga: Puluhan Diplomat Rusia Diusir dari Negara-negara Uni Eropa, Dituduh sebagai Mata-mata

Kasus sebelumnya

Ralph G adalah kasus terbaru dalam serangkaian kasus mata-mata Rusia yang dicurigai ditemukan di tanah Jerman.

Ilmuwan Rusia Ilnur Nagaev saat ini diadili dengan tuduhan mata-mata untuk Moskwa saat bekerja di sebuah universitas Jerman.

Nagaev, yang ditangkap pihak berwenang tahun lalu, dituduh berbagi informasi tentang program roket ruang angkasa Ariane Eropa dengan dinas intelijen luar negeri Rusia SVR.

Pada Oktober 2021, seorang pria Jerman juga dijatuhi hukuman percobaan dua tahun, karena menyerahkan denah lantai gedung parlemen ke dinas rahasia Rusia saat dipekerjakan oleh perusahaan keamanan.

Agustus lalu, seorang mantan pegawai kedutaan Inggris di Berlin ditangkap karena dicurigai telah memberikan dokumen kepada intelijen Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com