PARIS, KOMPAS.com - Pengadilan Perancis pada Selasa (29/3/2022) menggelar persidangan seorang pria Chile yang dituduh atas pembunuhan mantan pacarnya asal Jepang, Narumi Kurosaki, dalam kasus pembunuhan terkenal yang telah mencengkeram tiga benua.
Nicolas Zepeda, yang menyangkal membunuh Kurosaki, diekstradisi dari negaranya ke Perancis pada 2020.
Kurosaki, seorang siswa beasiswa brilian yang saat itu berusia 21 tahun, tiba di kota Besancon di Perancis timur pada musim panas 2016 untuk belajar bahasa.
Dia menghilang pada 4 Desember 2016.
Mantan pacarnya Zepeda, yang putus dengannya setahun sebelumnya, adalah orang terakhir yang melihatnya hidup-hidup.
Jaksa menuduh Zepeda tidak dapat menangani perpisahan pasangan itu, dan datang ke Besancon untuk membunuh Kurosaki di kamar asrama siswanya, sebelum membuang mayatnya di hutan wilayah Jura yang berbatu.
Namun sejauh ini tidak ada jejak yang ditemukan dari tubuh Kurosaki.
"Orangtuanya tahu setelah lima tahun bahwa putri mereka tidak mungkin menghilang atau bunuh diri ... mereka tidak ragu bahwa Zepeda membunuhnya," kata pengacara keluarga Sylvie Galley dilansir dari AFP.
Setelah melakukan perjalanan dari Tokyo untuk menghadiri persidangan, ibu dan adik perempuan Kurosaki terlihat menahan isak tangis di bangku penggugat dan menghindari menatap terdakwa.
Baca juga: Dilanda Krisis Politik, Perdana Menteri Libya Selamat dari Upaya Pembunuhan
Mengenakan kemeja biru dan dasi gelap, Zepeda berbicara dengan pengacaranya di ruang sidang Besancon sebelum mengonfirmasi nama dan tanggal lahirnya kepada para hakim.
Berbicara dalam bahasa Spanyol melalui seorang penerjemah, dia menggambarkan dirinya sebagai "pendiri bisnis kecil".
Ketua hakim Matthieu Husson mengatakan bahwa kasus tersebut "menonjol karena sifat internasionalnya".
Beberapa saksi akan hadir melalui panggilan video dari Jepang dan Chile, dan seluruh persidangan ditafsirkan ke dalam bahasa Jepang dan Spanyol.
Sekarang berusia 31 tahun, Zepeda telah ditahan di Besancon sejak proses ekstradisinya, yang harus diperjuangkan oleh hakim Perancis untuk mengamankannya.
Dia menyangkal adanya kaitan dengan hilangnya Kurosaki, yang dia temui di universitas Tsukuba Jepang pada 2014.