Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Telekomunikasi Ukraina Alami Serangan Siber Serius, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 29/03/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com - Perusahaan telekomunikasi milik negara Ukraina Ukrtelecom (UTLM.PFT) mengalami gangguan dalam layanan internet.

Ini terjadi pada Senin (28/3/2022) setelah serangan siber yang menurut pejabat pemerintah Ukraina dan perwakilan perusahaan, amat kuat.

Dilansir Al Jazeera, insiden tersebut merupakan serangan peretasan terbaru terhadap layanan internet Ukraina sejak pasukan militer Rusia menyerbu pada akhir Februari 2022.

Baca juga: Ukraina Klaim Punya Bukti Rusia Pakai Senjata Terlarang Saat Perang

"Hari ini, musuh meluncurkan serangan siber yang kuat terhadap infrastruktur TI Ukrtelecom," kata Yurii Shchyhol, ketua Layanan Negara untuk Perlindungan Informasi dan Komunikasi Khusus Ukraina.

"Serangan itu ditolak. Dan sekarang Ukrtelecom memiliki kemampuan untuk mulai memulihkan layanannya kepada klien."

"Saat ini, serangan itu berhasil dihentikan, penyediaan layanan secara bertahap dilanjutkan," kata juru bicara Ukrtelecom Mikhail Shuranov.

NetBlocks, yang memantau gangguan layanan internet, memposting di Twitter sebelumnya bahwa mereka melihat "konektivitas runtuh" dengan "gangguan skala nasional yang sedang berlangsung dan semakin intensif."

Baca juga: Pemimpin Chechnya Datangi Mariupol Ukraina, Bertemu Jenderal Rusia yang Dilaporkan Tewas

Insiden serupa terjadi awal bulan ini dengan Triolan, sebuah perusahaan telekomunikasi Ukraina yang lebih kecil.

Perusahaan itu mengalami peretasan yang mengatur ulang beberapa sistem internal, yang mengakibatkan beberapa pelanggan lokal kehilangan akses.

Ukrtelecom telah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari sebelumnya bahwa ada "kesulitan sementara dengan instalasi sesi Internet baru untuk pelanggan Ukrtelecom."

Baca juga: Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina Diduga Diracuni Saat Perundingan Damai

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya.

Kyiv dan Barat menganggap ini sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan untuk mencoba menggulingkan pemerintah terpilih Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com