Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Membaca Resolusi MU PBB (Bagian II)

Kompas.com - 15/03/2022, 15:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Asia tengah serba repot

Masa lalu lima negara Asia Tengah—Kazakhstan, Kyrgystan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan—tak pernah bisa hilang dari ingatan mereka.

Bahkan tidak hanya sekadar tertanam dalam ingatan, tetapi telah menjelma menjadi “hantu” yang membayangi kehidupan mereka sebagai bangsa dan negara merdeka dan berdaulat.

Baca artikel sebelumnya: Membaca Resolusi MU PBB (Bagian I)

Sampai Uni Soviet bubar pada tahun 1991, kelima negara itu adalah bagian dari 15 republik Uni Soviet.

Republik Sosialis Soviet Bersatu (The United Socialist Soviet Republic/USSR) dibentuk lima tahun setelah Revolusi Rusia atau Revolusi Bolshevik, 1917.

Gagasan pembentukan USSR dari Vladimir Lenin dan Joseph Stalin, yang disampaikan pada All-Union Congress of Soviet I, 30 Desember 1922.

Sejak itu terbentuklah USSR, yang hingga bubar beranggotakan 15 negara republik.

Ke-15 republik itu adalah Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Latvia, Lithuania, Moldova, Russia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.

Sebelum akhirnya bubar, USSR merupakan negara terbesar di dunia. Luas wilayahnya lebih dari 22,4 juta kilometer persegi dan membentang sepanjang 10.900 kilometer dari barat ke timur dari Pegunungan Carpathian dan Laut Baltik hingga Samudra Pasifik, dan utara ke selatan dari Samudra Arktik hingga Parmirs dan dataran Mongolia.

Bagian utara Uni Soviet ditutupi oleh sisa-sisa es Arktik; bagian selatan, dengan perkebunan kapas dan teh, dan kebun buah jeruk.

Ibu kota USSR adalah Moskwa yang juga ibu kota Rusia. USSR juga negara komunis terbesar di dunia.

Pusat kekuasaan ada di Moskwa. Dan, tangan kekuasaan Moskwa begitu kuat, tertanam di republik-republik itu.

Di zaman Joseph Stalin berkuasa (1927-1953), kuatnya tangan kekuasaan Moskwa itu sangat nyata.

Rezim Stalin dicatat dalam sejarah dunia sebagai sangat brutal: puluhan juta orang mati di bawah kekuasaannya.

Ketika Stalin melaksanakan Revolusi Pertanian, pemerintah pusat menyita lahan-lahan partanian rakyat dan dijadikan satu dalam proyek pemerintah. Para petani dipaksa bekerja untuk kepentingan pemerintah.

Yang menentang, ditangkap lalu dibuang ke Siberia untuk kerja paksa. Banyak yang mati karena kelaparan. Menurut perkiraan antara lima hingga 10 juta petani mati.

“Sphere of influence”

Lima negara bagian di Asia Tengah adalah produk dari pembagian wilayah Soviet pada tahun 1920-an menjadi republik berkaitan dengan masalah etnis. Sebagian besar Asia Tengah dulunya merupakan protektorat Tsar Rusia.

Selama Revolusi Pertanian yang dilancarkan Joseph Stalin akhir tahun 1920-an, wilayah itu menjadi sasaran program revolusi itu; juga program modernisasi Soviet, antara lain kolektivisasi dan pemukiman paksa suku-suku nomaden.

Industrialisasi mendorong imigran Rusia, dan etnis Rusia masuk ke wilayah itu. Dan, mendominasi elite politik kawasan.

Baca juga: Sebelum Pintu Ditutup

Setelah Mikhael Gorbachev melancarkan program glastonst dan perestroika—yang dianggap sebagai salah satu penyebab ambruknya Uni Soviet—pecahlah kerusuhan, demonstrasi, dan ekspresi ketidakpuasan lokal dan nasionalisme.

Glasnost menyerukan keterbukaan politik dan mengakhiri pelarangan buku dan KGB, mengizinkan warga untuk mengkritik pemerintah, dan mengizinkan partai lain selain Partai Komunis untuk berpartisipasi dalam pemilihan.

Perestroika adalah rencana ekonomi yang menggabungkan komunisme dan kapitalisme.

Meskipun Uni Soviet sudah runtuh, tujuan kebijakan luar negeri Rusia tetap mempertahankan dan, jika perlu, membangun kembali hubungan dekat dengan negara-negara tetangga yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.

Banyak pengamat di dalam dan di luar Rusia menafsirkan kebijakan ini sebagai mengklaim sphere of influence, wilayah pengaruh tradisional.

Meskipun pembuat kebijakan Rusia menghindari referensi ke sphere of influence, mereka menggunakan istilah yang sebanding dengan istilah itu.

Di zaman USSR, rumusan yang digunakan oleh Moskwa menggambarkan status mereka adalah bahwa negara-negara ini “berdaulat, tetapi tidak independen” ("sovereign, but not independent”).

Pasca-Soviet, mereka disebut “luar negeri yang dekat” ("near abroad”) berbeda dengan “luar negeri yang jauh” (“far abroad”) yang digunakan untuk menyebut negara-negara yang indenpenden di era Soviet.

Istilah itu diciptakan untuk mendukung klaim bahwa perbatasan yang baru ditarik (antara, misalnya, Rusia dan Kazakhstan) mungkin bukan yang terakhir (Vladislav Inozemtsev, Memri, 7 Januari 2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com