Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Usir 12 Diplomat Rusia di PBB karena Alasan Spionase

Kompas.com - 01/03/2022, 11:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Senin (28/2/2022) mengatakan, mereka mengusir 12 diplomat Rusia di PBB karena alasan spionase.

Menurut AS, keduabelas diplomat Rusia itu melakukan operasi intelijen.

Rusia menanggapinya dengan amarah, mengecam tindakan AS sebagai langkah permusuhan.

Baca juga: 12 Diplomat Rusia untuk PBB Diusir dari AS

Juru bicara diplomat AS untuk PBB mengatakan, mereka yang diperintahkan pergi "menyalahgunakan hak untuk tinggal di Amerika Serikat dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional kita."

"Kami mengambil tindakan ini sesuai dengan Perjanjian Markas Besar PBB. Tindakan ini telah dikembangkan selama beberapa bulan," kata juru bicara Olivia Dalton dikutip dari AFP.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi kemanusiaan di Ukraina berkata, keduabelas diplomat Rusia tersebut terlibat dalam kegiatan non-diplomatik.

"Para diplomat yang diminta untuk meninggalkan Amerika Serikat itu melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai diplomat," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Ini adalah langkah permusuhan terhadap negara kita," kata Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Amerika di Facebook.

Dia menambahkan, Moskwa sangat kecewa dan sepenuhnya menolak klaim AS.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia--yang tidak menjadi sasaran pengusiran--memberitahu wartawan tentang keputusan itu terlebih dahulu dengan cara yang sangat tidak biasa.

Baca juga: Kenapa Invasi Rusia ke Ukraina Melambat, Mungkin Ini Tujuannya...

Saat melakukan konferensi pers menjelang pertemuan PBB, Nebenzia meminta waktu sebentar untuk menjawab pesan di ponselnya.

Dia kemudian mengungkapkan bahwa baru saja mengetahui tentang perintah pengusiran yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.

Sebuah sumber diplomatik Rusia kemudian mengatakan kepada AFP, keputusan pengusiran itu tidak menargetkan duta besar atau dua deputi seniornya, Dmitry Polyanskiy dan Anna Evstigneeva.

"Ini berita buruk," kata Nebenzia, menambahkan bahwa staf yang bersangkutan akan meninggalkan AS pada 7 Maret.

Rusia memiliki sekitar 100 staf diplomatik untuk PBB, menurut sumber diplomatik Rusia.

Pengumuman pengusiran itu keluar pada hari terakhir rotasi kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB yang berubah setiap bulan. Rusia akan menyerahkan kursi presiden DK PBB kepada Uni Emirat Arab pada Selasa (1/3/2022).

Rusia berencana mengadakan acara untuk menandai akhir masa kepresidenannya di Dewan Keamanan PBB pada Senin (28/2/2022) waktu setempat.

"Tidak diketahui apakah akan ada banyak tamu," kata seorang duta besar kepada AFP dengan syarat anonim, tentang acara yang secara tak biasa tidak mengundang jurnalis ini.

Baca juga: Rusia Kerahkan Konvoi Militer Besar Sepanjang 60 Km untuk Serang Kiev Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com