Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipangkas dari Sistem SWIFT, Rusia Disebut Bakal Jadi “Paria” dalam Ekonomi Global

Kompas.com - 27/02/2022, 14:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sanksi baru dari negara-negara Barat, yang memotong bank-bank Rusia dari sistem global dan melumpuhkan bank sentral Rusia, disebut dapat membuat Moskwa menjadi "paria" dalam sistem keuangan dan ekonomi global, dengan nilai rubel yang "jatuh bebas".

Dengan langkah terbaru pada Sabtu (26/2/2022) sekarang berarti "Rusia telah menjadi paria ekonomi dan keuangan global," kata pejabat senior AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya seperti dilansir AFP pada Minggu (27/2/2022).

Baca juga: Mengenal SWIFT, Sistem Keuangan Global yang Dipelintir Barat untuk Tekan Rusia

Dia mencatat bahwa pasar saham Moskwa telah mengalami minggu terburuk dalam catatan sejarah dan bahwa rubel berada pada titik terendah dalam sejarah terhadap dollar.

"Pemerintahan Putin ditendang dari sistem keuangan internasional."

Menurutnya, hanya Putin yang dapat memutuskan berapa banyak biaya yang bersedia dia tanggung. Pejabat AS itu menambahkan bahwa satuan tugas masih "memburu" kapal pesiar, jet, mobil mewah, dan rumah mewah milik oligarki Rusia.

AS dan sekutu Barat berusaha melumpuhkan sektor perbankan dan mata uang Rusia pada Sabtu (26/2/2022) dengan serangkaian sanksi luar biasa yang menghukum invasi Moskwa ke Ukraina.

Barat memutus bank-bank tertentu milik Rusia dari sistem SWIFT, membuat mereka terisolasi dari seluruh dunia. Tindakan ini belum pernah terjadi sebelumnya di tingkat internasional terhadap negara sebesar Rusia.

Sanksi itu akan membuat kemampuan bank sentral Rusia tertatih dalam menggunakan cadangannya, untuk mendukung rubel yang sudah tenggelam, yang menurut seorang pejabat senior AS sekarang akan "jatuh bebas."

Baca juga: Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Kapal Perang AS Berlayar ke Selat Taiwan

Langkah-langkah tersebut didukung oleh Amerika Serikat, Kanada, Komisi Eropa, Inggris, Perancis, Jerman dan Italia.

Sanksi datang ketika militer Rusia meningkatkan serangan berdarah dan multi-cabangnya terhadap Keiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

Putin mengatakan invasi itu dimaksudkan untuk memulihkan kendali atas negara yang telah lama didominasi oleh Rusia, tetapi sekarang ingin bergabung dengan lembaga-lembaga Barat.

Kelompok kekuatan dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "bertekad untuk terus membebankan biaya (perang) pada Rusia, yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kita."

"Kami bersama rakyat Ukraina di saat gelap ini. Bahkan di luar tindakan yang kami umumkan hari ini, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangannya terhadap Ukraina," kata pernyataan itu.

Baca juga: Gelombang Demonstrasi Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Meletus di Seluruh Dunia

Target sanksi Barat

Awal pekan ini, negara-negara Barat memberlakukan sanksi awal, termasuk secara pribadi terhadap Putin dan Menteri Luar Negerinya Sergei Lavrov.

Mereka juga menargetkan bank-bank Rusia terbesar, dan secara efektif menghentikan pipa ekspor baru Rusia yang kaya energi untuk gas alam, yang dikenal sebagai Nord Stream 2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com