Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Web Resmi Kremlin Tak Bisa Diakses, Peretas Lepas Kian Bersemangat Respons Konflik

Kompas.com - 27/02/2022, 07:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKOW, KOMPAS.com - Situs resmi Kremlin, kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, kremlin.ru, tidak bisa diakses pada Sabtu (26/2/2022).

Dilansir Reuters, ini terjadi menyusul laporan serangan penolakan layanan (DDoS) terhadap berbagai media pemerintah dan situs web pemerintah Rusia lainnya.

Kegagalan terjadi saat wakil perdana menteri Ukraina mengatakan telah meluncurkan pasukan IT untuk memerangi Rusia di dunia maya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ketiga Serangan Rusia ke Ukraina, Pengepungan Kiev, Abramovich serahkan Chelsea, 120.000 Pengungsi

Sebelumnya pada Rabu (23/2/2022), perangkat lunak perusak yang baru ditemukan ditemukan beredar di Ukraina dan mengenai ratusan komputer. Ini disampaikan para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET.

Kecurigaan jatuh pada Rusia, yang telah berulang kali dituduh melakukan peretasan terhadap Ukraina dan negara-negara lain.

Para korban termasuk lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.

Pekan lalu, Inggris dan Amerika Serikat mengatakan peretas militer Rusia berada di balik serentetan serangan DDoS yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline sebelum invasi Rusia.

Rusia telah membantah tuduhan itu.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Gagalnya Upaya Diplomasi?

Akun Twitter yang secara historis terkait dengan Anonymous, komunitas aktivis online yang pertama kali menarik perhatian global sekitar satu dekade lalu, juga telah mengumumkan rencana untuk membidik aktivitas online Rusia.

Kebocoran dan peretasan Rusia yang dikaitkan dengan kelompok tersebut telah mulai menyebar di seluruh web.

Meski begitu, keaslian klaim tetap sulit untuk ditetapkan.

Bukan hal yang aneh bagi para peretas lepas atau bermotivasi ideologis untuk terjun ke dalam konflik global di satu sisi atau lainnya. Tindakan serupa terjadi selama pemberontakan Musim Semi Arab.

Baca juga: Pasukan Chechnya Rupanya Turut Diterjunkan Menyerang Ukraina

Pada Kamis (24/2/2022), Reuters melaporkan bahwa pemerintah Ukraina telah melakukan panggilan ke peretas bawah tanah untuk membantu mendukung upaya yang diunggulkan untuk mengalahkan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com