Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Senjata Ukraina Diserbu Pembeli, Warga Bersiap Bela Negara Hadapi Invasi Rusia

Kompas.com - 24/02/2022, 08:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KIEV, KOMPAS.com - Warga Ukraina membeli senjata, amunisi, dan senapan sniper menjelang kemungkinan invasi Rusia, dengan antrean panjang terlihat di dalam toko senjata pada Rabu (23/2/2022) dilansir dari Guardian.

Dengan pengumuman aktifnya kondisi darurat Ukraina, parlemen negara itu menyetujui rancangan undang-undang yang memberi izin kepada Ukraina untuk membawa senjata api.

Baca juga: Ukraina Umumkan Kondisi Darurat, Minta Semua Warganya di Rusia Segera Pulang

Kondisi berubah total dari sebelumnya, dimana warga Ukraina dilarang meninggalkan rumah dengan senjata mematikan.

Kebanyakan orang Ukraina – laki-laki dan perempuan – belajar menembak di sekolah.

Sekitar 400.000 orang diperkirakan memiliki pengalaman tempur, menyusul pencaplokan Krimea oleh Vladimir Putin pada 2014, dan pemberontakan bersenjata yang didukung Moskwa di Ukraina timur.

Namun ancaman dalam beberapa hari terakhir dari kemungkinan serangan di Kiev telah mendorong warga bergegas membeli senjata, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Toko senjata telah menjual beberapa senjata, seperti senapan serbu AR-10 dan AR-15, dengan bisnis yang sekarang sangat sibuk.

Baca juga: Rusia Evakuasi Diplomat dari Ukraina, Turunkan Bendera Misi di Kedutaan dan Konsulat

Sebuah gambar menunjukkan balaclavas dipajang di toko perlengkapan militer Milika, di Kyiv, pada 23 Februari 2022.AFP PHOTO/DANIEL LEAL Sebuah gambar menunjukkan balaclavas dipajang di toko perlengkapan militer Milika, di Kyiv, pada 23 Februari 2022.

Pasukan cadangan Ukraina bergerak

Selama 24 jam terakhir, pemerintah Ukraina telah mengambil langkah-langkah meningkatkan keamanan, setelah sebelumnya meremehkan kemungkinan konflik.

Pembatasan pergerakan, pertemuan massal, pertemuan politik, dan konser dan pertandingan olahraga, sedang diusulkan.

Dalam pidatonya pada Selasa (22/2/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengumumkan mobilisasi cadangan – dimulai dengan 36.000 orang, dengan veteran yang dipanggil kembali untuk tugas aktif. Warga Ukraina juga diminta meninggalkan Rusia segera.

Dmytro Skatrovsky mengatakan dia belum diberi tahu melalui teks, tetapi tetap muncul di pusat perekrutan Svyatoshynskyi, di barat Kiev. Dia menghabiskan tiga tahun di tentara dan mengambil bagian dalam pertempuran 2014 untuk mengusir separatis dari kota pelabuhan Mariupol.

“Saya telah membeli dua set penembak jitu dengan optik yang bagus,” tambahnya. “Saya juga sudah memesan drone di Amazon. Itu belum muncul."

Tentara cadangan Ukraina saat ambil bagian dalam latihan militer di luar Kiev, 19 Februari 2022.AFP/SERGEI SUPINSKY Tentara cadangan Ukraina saat ambil bagian dalam latihan militer di luar Kiev, 19 Februari 2022.

Baca juga: POPULER GLOBAL: China Sensor Liputan Konflik Rusia-Ukraina | 4 Negara Dukung Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Skatrovsky mengatakan sekelompok teman telah ikut serta untuk mendapatkan senapan – dengan biaya 10.000 dollar AS (Rp 143 juta), dan membayar 2.300 dollar AS (Rp 33 juta) untuk drone.

Militer Ukraina memberikan senjata kepada para veteran, tetapi prosesnya lambat dan birokratis, jelasnya.

“Kami bisa menang melawan Rusia. Ini bukan tahun 2014," katanya. “Kami memiliki senjata berat, berkat AS dan Inggris. Jika mereka datang, kami akan menembak mereka dari setiap jendela.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com