Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Makin Tegang, Pemberontak Pro-Rusia Vs Tentara Ukraina Saling Tuduh Menembak

Kompas.com - 17/02/2022, 17:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KADIIVKA, KOMPAS.com – Kelompok pemberontak pro-Rusia menuding tentara Ukraina melepaskan tembakan ke wilayah mereka empat kali dalam 24 jam terakhir pada Kamis (17/2/2022).

Sebaliknya, tentara Ukraina juga balik menuding bahwa pemberontak menembak yang menghantam taman kanak-kanak di Ukraina timur.

Situasi tersebut meningkatkan ketegangan konflik Rusia-Ukraina ketika negara-negara Barat telah memperingatkan kemungkinan invasi Rusia.

Baca juga: Presiden Ukraina: Tidak Ada Tanda-tanda Rusia Tarik Pasukan, Hanya Rotasi Kecil

Dilansir Reuters, rincian insiden tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Laporan awal menunjukkan bahwa kedua belah pihak berada pada situasi yang sama dengan pelanggaran gencatan senjata yang umum terjadi selama konflik.

Fotografer Reuters di kota Kadiivka di wilayah Luhansk yang dikuasai pemberontak mendengar suara beberapa tembakan artileri.

Suara tersebut berasal dari arah garis kontak. Namun fotografer tersebut tidak segera dapat menilai rincian insiden tersebut.

Baca juga: NATO: Rusia Masih Tambah Pasukan, Tak Ada Tanda-tanda De-eskalasi di Sekitar Ukraina

Kiev dan Barat berulang kali mengatakan bahwa mereka yakin Moskwa dapat memanfaatkan insiden dalam konflik separatis sebagai pembenaran untuk invasi.

Di sisi lain, Rusia menuduh Ukraina mencoba memprovokasi eskalasi untuk merebut kembali wilayah pemberontak dengan paksa.

Seorang sumber diplomatik mengatakan, misi pemantauan dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) mencatat beberapa insiden penembakan di sepanjang jalur kontak pada Kamis dini hari waktu setempat.

Konflik separatisme di dua daerah di Ukraina timur pecah pada 2014 bebarengan dengan pencaplokan Semenanjung Crimea oleh Rusia.

Baca juga: AS: Rusia Tidak Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Justru Menambahnya

Pada 2015, tercapailah gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran besar dalam konflik separatis itu.

Wilayah tersebut kemudian dipantau oleh misi pemantauan khusus dari OSCE.

OSCE biasanya melaporkan lusinan pelanggaran gencatan senjata setiap hari. Beberapa kali terjadi pelanggaran yang cukup berat yang menimbulkan korban jiwa.

Kelompok pemberontak di Luhansk, salah satu dari dua daerah pemberontak, mengaku bahwa pasukan Ukraina menembakkan dengan menggunakan mortir, peluncur granat, dan senapan mesin dalam empat insiden terpisah.

Baca juga: Menilik Kekuatan Militer Ukraina

“Angkatan bersenjata Ukraina secara kasar melanggar gencatan senjata, menggunakan senjata berat, yang menurut perjanjian Minsk, harus ditarik,” kata kelompok tersebut.

Sementara itu, militer Ukraina balik menuding pemberontak pro-Rusia itulah yang menembakkan senjata.

“Pasukan pendudukan Rusia menembaki Desa Stanytsa Lugansk di wilayah Luhansk. Sebagai akibat dari penggunaan senjata artileri berat oleh teroris, peluru menghantam gedung taman kanak-kanak. Menurut data awal, dua warga sipil menerima kejutan peluru,” kata militer Ukraina.

Baca juga: Negara Mana Saja yang Memasok Senjata ke Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com