Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Mutan yang Bisa Bertahan dari Kecelakaan Maut "Diciptakan" di Australia

Kompas.com - 17/02/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Mirror

 

KOMPAS.com - Sebuah tim yang terdiri dari dokter, seniman, dan spesialis kecelakaan mobil berkolaborasi merancang manusia super mutan bernama Graham.

Dia diklaim jadi satu-satunya manusia yang dapat selamat dari tabrakan mobil dengan kecepatan tinggi.

Dilansir Mirror, manusia super ini tak punya leher, mata dan hidung yang tersembunyi, zona remuk di tengkoraknya dan punya kantung udara di antara setiap tulang rusuk.

Graham adalah sosok yang dibutuhkan manusia untuk bertahan dari tabrakan besar.

Baca juga: Pemerintah India Sebut Mutan Ganda Terkait dengan Lonjakan Kasus Covid-19

Diciptakan untuk menyoroti kerapuhan tubuh manusia saat bepergian dengan mobil, Graham mungkin tidak memenangkan kontes kecantikan apapun, tetapi ia akan menghindari kecelakaan sebesar apapun.

Terlepas dari penampilannya yang sangat realistis, Graham bukanlah cyborg atau mutan dari film fiksi ilmiah, melainkan patung yang dibuat kolaborasi seniman, medis, dan lembaga pemerintah yang tidak mungkin hidup.

Komisi Kecelakaan Transportasi Australia (TAC) menugaskan seniman yang berbasis di Melbourne, Patricia Piccinini, untuk menciptakan Graham, bekerja sama dengan ahli bedah trauma Rumah Sakit Melbourne, Christian Kenfield.

Baca juga: Media Asing Beritakan Kecelakaan Bus di Bantul Sambil Sebut Kecelakaan Mematikan Sering Terjadi di Indonesia

Dia dirancang untuk mewakili seperti apa bentuk tubuh manusia agar dapat bertahan melalui kecelakaan berdampak tinggi tanpa teknologi keselamatan kendaraan apa pun.

"Mobil telah berevolusi jauh lebih cepat daripada manusia dan Graham membantu kami memahami mengapa kami perlu meningkatkan setiap aspek sistem jalan kami untuk melindungi diri dari kesalahan kami sendiri," kata kepala eksekutif TAC Joe Calafiore.

"Ini adalah karya seni, dan perlu terhubung dengan penonton pada tingkat emosional tertentu sambil tetap mengomunikasikan beberapa ide yang sangat serius," kata Piccinini.

"Idenya adalah untuk merangsang percakapan dan pertanyaan daripada memberi tahu orang apa yang harus dipikirkan atau dirasakan."

Baca juga: Kisah Kecelakaan Pesawat yang Renggut 3 Nyawa Musisi AS yang Sedang Naik Daun

Piccinini yang berbasis di Melbourne membangunnya terutama dari silikon dan rambut manusia.

Dia memiliki kaki seperti kuku dengan sendi tambahan dan lutut yang menekuk ke segala arah untuk dengan cepat menghindari lalu lintas yang datang.

Idenya diwujudkan Piccinini dalam enam bulan dengan biaya 200.000 dollar Australia.

Baca juga: Jet Tempur F-35 Kecelakaan Saat Mendarat di Kapal Induk AS, 7 Pelaut Terluka

“Tubuh manusia hanya dapat menahan kekuatan dalam jumlah tertentu dalam kecelakaan mobil. Faktanya, kekuatan tumbukan hanya 30km/jam sudah cukup untuk berakibat fatal, seperti menabrak pejalan kaki atau tabrakan dari samping dengan pohon," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com