Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duo Peretas Kripto Bernilai Miliaran Dollar AS Akhirnya Tertangkap, Ini Sepak Terjang Mereka...

Kompas.com - 09/02/2022, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan pada Selasa (8/2/2022) bahwa mereka menangkap pasangan atas dugaan pencurian mata uang kripto.

Tautan mereka terhubung ke cryptocurrency yang dicuri dari peretasan Bitfinex, perusahaan pertukaran mata uang virtual.

Dilansir The Hill, Ilya Lichtenstein, 34 tahun, dan istrinya Heather Morgan, 31 tahun, ditangkap di New York City.

Baca juga: Gantikan China, Bagaimana Cara Kazakhstan Jadi Negara Penambang Kripto Terbesar Kedua Dunia

Keduanya didakwa dengan konspirasi untuk melakukan pencucian uang dan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat, kata pejabat DOJ.

Duo ini berulang kali menyesatkan lembaga keuangan dan pertukaran mata uang virtual tentang identitas mereka dan tentang asal-usul Bitcoin mereka.

Menurut jaksa federal, uang itu diuangkan dan digunakan untuk membeli emas, NFT, dan barang-barang lainnya, seperti kartu hadiah Walmart senilai 500 dollar AS.

Mata uang yang dicuri dari peretasan saat ini bernilai 4,5 miliar dollar AS.

Penegak hukum telah menyita lebih dari 3,6 miliar dollar AS sehubungan dengan insiden tersebut.

Baca juga: Penampakan Kafe Kripto di Thailand yang Tak Hanya Jual Kopi, tapi Siap Beri Saran Investasi

“Penangkapan hari ini sekaligus penyitaan keuangan terbesar yang pernah ada, menunjukkan bahwa cryptocurrency bukanlah tempat yang aman bagi para penjahat,” kata Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco.

“Dalam upaya sia-sia untuk menjaga anonimitas digital, para terdakwa mencuci dana curian melalui labirin transaksi cryptocurrency."

"Berkat kerja keras penegak hukum, departemen sekali lagi menunjukkan bagaimana kami bisa dan akan mengikuti uang, apa pun bentuknya,” tambah Monaco.

Dugaan kejahatan pasangan itu terjadi setelah ada seorang peretas yang melanggar sistem Bitfinex dan diduga melakukan lebih dari 2.000 transaksi penipuan.

Baca juga: Diduga Rugi akibat Trading Kripto, Mahasiswa Tewas Gantung Diri di Kompleks Perumahan Tasikmalaya

Bitfinex mengumumkan pada tahun 2020 bahwa ia akan menawarkan hadiah bernilai hingga 400 juta dollar AS kepada siapa pun yang mengarahkan perusahaan kepada orang yang bertanggung jawab atas serangan tahun 2016 itu.

"Kami telah bekerja sama secara luas dengan DOJ sejak penyelidikan dimulai dan akan terus melakukannya," kata perusahaan itu.

Mereka juga akan "bekerja dengan DOJ dan mengikuti proses hukum yang sesuai untuk menetapkan hak kami untuk pengembalian Bitcoin yang dicuri.”

Baca juga: Simak Tips Memilih Aset Kripto Melalui Analisis Fundamental

Jika terbukti bersalah, kedua pelaku dapat menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.

Mereka akan didakwa melakukan konspirasi dan tuduhan pencucian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com