BEIJING, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Minggu (6/2/2022) menyebut China mengalihkan isu, karena menunjuk satu orang dari etnis Uighur sebagai pembawa obor Olimpiade Beijing.
Dinigeer Yilamujiang (20), pemain ski asal Uighur, adalah pembawa terakhir obor Olimpiade Beijing pada Jumat (4/2/2022).
“Ini upaya China untuk mengalihkan kita dari masalah sebenarnya yang ada di sana,” kata duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Minggu di CNN.
Baca juga: Olimpiade Beijing: China Dituding Rampas Budaya Korsel Saat Upacara Pembuka
“Bahwa Uighur sedang disiksa, dan Uighur adalah korban pelanggaran hak asasi manusia oleh China," lanjutnya dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, "Kami tahu genosida dilakukan di sana. Kami sudah memanggil mereka untuk itu. Presiden telah memanggil mereka untuk itu."
Partai Komunis China yang berkuasa dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas terhadap sebagian besar minoritas Muslim dari wilayah Xinjiang di barat laut.
Setidaknya satu juta orang Uighur dipenjara di "kamp pendidikan ulang" di Xinjiang, kata para juru kampanye hak asasi manusia.
Pihak berwenang China juga dituduh mensterilkan perempuan secara paksa dan menerapkan kerja paksa di daerah tersebut.
Beijing, yang berharap menggunakan Olimpiade Musim Dingin untuk menarik perhatian pada pertumbuhan dinamis China dan peran global yang semakin menonjol, membantah semua tuduhan penindasan atau genosida, dan mendesak para pengkritiknya untuk berhenti mempolitisasi Olimpiade.
Baca juga: Dari Pemerkosaan sampai Sterilisasi, Ini Pengakuan Muslim Uighur yang Berhasil Bebas
Komite Olimpiade Internasional (IOC) enggan mempermasalahkan pilihan pembawa obor yang kontroversial itu.
Yilamujiang memiliki hak untuk berpartisipasi, kata juru bicara IOC Mark Adams.
"Kami tidak membeda-bedakan orang dari mana mereka berasal, apa latar belakang mereka."
Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada termasuk negara-negara yang melakukan boikot diplomatik ke Olimpiade Beijing atas masalah hak asasi manusia, terutama soal Uighur.
Dinigeer Yilamujiang, yang wajah senyumnya dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia, bukan termasuk atlet China paling berprestasi.
Pada pertandingan Olimpiade Beijing hari Sabtu (5/2/2022), atlet putri itu finis ke-43 dalam cabor skiathlon.
Baca juga: Di Olimpiade Beijing, Pelukan Tidak Dianjurkan, tapi Kondom Disediakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.