Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentari Etnis Uighur Bawa Obor Olimpiade Beijing, AS: Pengalihan Isu

Kompas.com - 07/02/2022, 19:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Minggu (6/2/2022) menyebut China mengalihkan isu, karena menunjuk satu orang dari etnis Uighur sebagai pembawa obor Olimpiade Beijing.

Dinigeer Yilamujiang (20), pemain ski asal Uighur, adalah pembawa terakhir obor Olimpiade Beijing pada Jumat (4/2/2022).

“Ini upaya China untuk mengalihkan kita dari masalah sebenarnya yang ada di sana,” kata duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Minggu di CNN.

Baca juga: Olimpiade Beijing: China Dituding Rampas Budaya Korsel Saat Upacara Pembuka

“Bahwa Uighur sedang disiksa, dan Uighur adalah korban pelanggaran hak asasi manusia oleh China," lanjutnya dikutip dari AFP.

Dia menambahkan, "Kami tahu genosida dilakukan di sana. Kami sudah memanggil mereka untuk itu. Presiden telah memanggil mereka untuk itu."

Partai Komunis China yang berkuasa dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas terhadap sebagian besar minoritas Muslim dari wilayah Xinjiang di barat laut.

Setidaknya satu juta orang Uighur dipenjara di "kamp pendidikan ulang" di Xinjiang, kata para juru kampanye hak asasi manusia.

Pihak berwenang China juga dituduh mensterilkan perempuan secara paksa dan menerapkan kerja paksa di daerah tersebut.

Beijing, yang berharap menggunakan Olimpiade Musim Dingin untuk menarik perhatian pada pertumbuhan dinamis China dan peran global yang semakin menonjol, membantah semua tuduhan penindasan atau genosida, dan mendesak para pengkritiknya untuk berhenti mempolitisasi Olimpiade.

Baca juga: Dari Pemerkosaan sampai Sterilisasi, Ini Pengakuan Muslim Uighur yang Berhasil Bebas

Komite Olimpiade Internasional (IOC) enggan mempermasalahkan pilihan pembawa obor yang kontroversial itu.

Yilamujiang memiliki hak untuk berpartisipasi, kata juru bicara IOC Mark Adams.

"Kami tidak membeda-bedakan orang dari mana mereka berasal, apa latar belakang mereka."

Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada termasuk negara-negara yang melakukan boikot diplomatik ke Olimpiade Beijing atas masalah hak asasi manusia, terutama soal Uighur.

Dinigeer Yilamujiang, yang wajah senyumnya dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia, bukan termasuk atlet China paling berprestasi.

Pada pertandingan Olimpiade Beijing hari Sabtu (5/2/2022), atlet putri itu finis ke-43 dalam cabor skiathlon.

Baca juga: Di Olimpiade Beijing, Pelukan Tidak Dianjurkan, tapi Kondom Disediakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com