Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Matahari Buatan China, Rutin Cetak Rekor Baru

Kompas.com - 06/01/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Matahari buatan China kembali memecahkan rekor dengan berhasil menyala selama sekitar 17 menit dengan suhu 70 juta derajat Celsius.

Matahari buatan yang dinamakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) tersebut merupakan reaktor fusi nuklir yang digadang menjadi sumber energi masa depan.

Xinhua melaporkan, inti matahari diyakini memiliki suku sekitar 15 juta derajat Celsius.

Baca juga: Matahari Buatan China Pecahkan Rekor Lagi, Mampu Menyala 17 Menit

Oleh karenanya, suhu yang bisa dicapai matahari buatan China itu dalam percobaan terbaru itu setara lima kali lebih panas daripada matahari betulan.

Rekor terbaru tersebut diumumkan pada Jumat (31/12/2021) oleh peneliti di Institut Fisika Plasma dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP), Gong Xianzu.

Melansir RT, Selasa (4/1/2022), EAST dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang dilakukan oleh matahari.

Matahari buatan China ini memanfaatkan medan magnet untuk menghasilkan plasma panas dari fusi nuklir.

Baca juga: China Kembali Nyalakan “Matahari Buatan”

Sejak pertama kali beroperasi, EAST telah menjadi platform uji terbuka bagi para ilmuwan China dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi nuklir.

Berbagai eksperimen EAST dilakukan di ibu kota Provinsi Anhui, Hefei, wilayah timur China.

Sebelumnya, pada Mei 2021, EAST juga diuji dan mencatatkan rekor menghasilkan suhu 120 juta derajat Celsius selama 101 detik.

Pada Juni 2021, EAST kembali diuji dan menghasilkan suhu 160 juta derajat Celcius. Suhu yang dihasilkan ini sepuluh kali lebih panas dari matahari.

Baca juga: Matahari Buatan China Catat Rekor Baru, Pertahankan 120 Juta Derajat Celsius dalam 100 Detik

Mengenal matahari buatan China

Personel teknis memeriksa perangkat fusi nuklir HL-2M China, yang dikenal sebagai matahari buatan, di laboratorium penelitian di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, pada Jumat (4/12/2020). China berhasil menyalakan matahari buatan untuk pertama kalinya, menandai kemajuan besar dalam kemampuan penelitian tenaga nuklir negara itu.STR/AFP Personel teknis memeriksa perangkat fusi nuklir HL-2M China, yang dikenal sebagai matahari buatan, di laboratorium penelitian di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, pada Jumat (4/12/2020). China berhasil menyalakan matahari buatan untuk pertama kalinya, menandai kemajuan besar dalam kemampuan penelitian tenaga nuklir negara itu.

Melansir SCMP, fusi nuklir adalah sumber energi bintang. Untuk menciptakan kembali proses itu di bumi dan menjaganya agar tidak meledak adalah tantangan yang serius.

Sebab, gas panas yang dibentuk oleh fusi atom dapat membakar atau melelehkan semua yang tersentuh.

Sedangkan reaksi nuklir menghasilkan sejumlah besar partikel berkecepatan tinggi yang dapat merusak bangunan atau jaringan manusia jika tidak memuat dengan benar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com