Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ghislaine Maxwell, Perempuan di Balik Skandal Perdagangan Seks yang Mengguncang AS

Kompas.com - 30/12/2021, 23:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MANHATTAN, KOMPAS.com - Pertama kali saya bertemu dengan Ghislaine Maxwell, saya mengikutinya dari pintu rumah mewahnya di jalanan kota Manhattan, menanyainya tentang tuduhan-tuduhan mengerikan yang dilayangkan terhadapnya.

Hampir satu dekade kemudian, saya melihatnya untuk terakhir kali, di pengadilan dan tak lagi bisa mengelak dari kebenaran tentang hidupnya bersama Jeffrey Epstein.

Ini merupakan salah satu kasus paling terkenal tentang perempuan yang memfasilitasi jaringan perdagangan seks.

Baca juga: Ghislaine Maxwell Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seksual Jeffrey Epstein

Dan, yang paling penting, ini adalah kemenangan besar bagi lebih dari 100 korban yang telah berjuang selama lebih dari satu dekade untuk menyeret Epstein dan para kroninya ke meja hijau.

Maxwell, 60 tahun, putri dari seorang taipan media Inggris, dinyatakan bersalah karena melakukan grooming kepada perempuan di bawah umur, paling muda 14 tahun, dan menyalurkannya untuk penjahat seksual Jeffrey Epstein.

Ada beberapa momen yang berkesan di dalam ruang persidangan di New York City, terutama dari pihak jaksa penuntut yang membuat argumen sederhana supaya tidak memusingkan juri.

Tujuan mereka ialah membuktikan bahwa Maxwell adalah mitra Eipstein, predator seksual yang modus operandinya jelas-jelas digambarkan oleh pengalaman empat korban.

Pernyataan pembuka jaksa kepada juri dimulai dengan sembilan kata yang terdengar seperti awal dari sebuah buku cerita anak-anak.

"Saya akan bercerita tentang seorang gadis muda bernama Jane."

Tapi bagi para perempuan, ini bukanlah dongeng. Ini adalah mimpi buruk yang sangat nyata. Seberapa nyatanya itu menjadi jelas pada hari berikutnya ketika Jane memberikan kesaksian.

Dia bersaksi bahwa Maxwell dan Jeffrey Epstein mendekatinya di sebuah kamp seni musim panas pada tahun 1994. Waktu itu usianya 14 tahun.

Selama dua tahun berikutnya, dia berkata, dia dilecehkan setiap minggu, dengan Maxwell kadang-kadang ikut serta. Berikut ini salah satu percakapannya yang paling penting dengan jaksa:

Jaksa: "Seperti apa sikap Maxwell selama insiden ini?"

Jane: "Saya bisa bilang bahwa dia kelihatan sangat santai, seakan-akan - seakan-akan itu sangat normal, seakan-akan itu bukan masalah besar."

Jaksa: "Dan ketika dia berperilaku seperti itu, bagaimana perasaan Anda?"

Jane: "Well, itu membuat saya merasa bingung karena itu tidak terasa normal bagi saya; saya belum pernah melihat atau merasakan yang seperti ini, dan itu sangat memalukan. Anda tahu, emosi saya bercampur-aduk. Saat Anda berusia 14 tahun, Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi."

Para korban lainnya belakangan menceritakan pengalaman serupa.

Maxwell mengatakan dia tidak tahu menahu kekerasan seksual yang dilakukan Epstein.US DEPARTMENT OF JUSTICE via BBC INDONESIA Maxwell mengatakan dia tidak tahu menahu kekerasan seksual yang dilakukan Epstein.
Salah satu cerita paling memilukan berasal dari kesaksian Carolyn, yang bersaksi hanya dengan nama depannya.

Perempuan itu tampak hancur oleh trauma dan kecanduan selama bertahun-tahun pada kokain dan obat penghilang rasa sakit. Dia diperkosa oleh kakeknya ketika usianya empat tahun, putus sekolah di kelas 7, dan diabaikan oleh seorang ibu yang kecanduan obat.

Baca juga: Bill Gates Sebut Hubungannya dengan Jeffrey Epstein sebagai Kesalahan Besar

Carolyn berkata kepada pengadilan bahwa adalah salah satu korban Epstein yang paling vokal, Virginia Roberts, sekarang Virginia Giuffre, yang pertama kali memberi tahunya pada usia 14 tahun bahwa dia bisa mendapatkan uang dengan memijat seorang temannya yang kaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com