Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Diprediksi Akan Mendominasi di Perancis Mulai Awal 2022

Kompas.com - 18/12/2021, 06:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perdana Menteri Perancis Jean Castex pada Jumat (17/12/2021), menyamakan penyebaran Covid-19 varian Omicron di Eropa dengan "petir".

Dia menambahkan varian Omicron akan menjadi strain dominan di Perancis mulai awal 2022.

Castex menyatakan meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang Omicron, varian Covid-19 yang satu ini tampaknya tidak lebih berbahaya daripada varian Delta.

Baca juga: Perancis Mulai Wajibkan Warga Lansia Dapat Vaksin Booster Covid-19

Di samping itu, berdasarkan data yang ada, cakupan vaksinasi yang lengkap dengan dosis booster menunjukkan bahwa dapat melindungi dengan baik terhadap bentuk penyakit yang parah.

Menurut data terbaru, hampir 3.000 orang berada dalam perawatan intensif dengan Covid-19 di Perancis.

Castex menyampaikan, Pemerintah Perancis akan mempersingkat waktu tunggu bagi warga untuk bisa menerima vaksin booster Covid-19.

Di mana, jika dianggap telah memenuhi syarat, warga akan diberikan vaksin booster empat bulan dari tanggal vaksinasi kedua. Sebelumnya, warga harus menunggu lima bulan.

Castex mengatakan pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengatasi non-vaksinasi mulai tahun depan.

"Pada Januari kami akan memperkuat insentif untuk vaksinasi, karena tidak dapat diterima bahwa penolakan beberapa juta orang Perancis untuk divaksinasi, menempatkan kehidupan seluruh negara dalam bahaya," katanya sebagaimana dilansir Kantor Berita AFP, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: Perancis Selamatkan 138 Migran Tujuan Inggris yang Terdampar di Selat Inggris

Untuk diketahui, pada Sabtu ini, Pemerintah Perancis juga mulai memperketat kehadiran turis asing sebagai bagian dari upaya melawan Omicron.

Di mana, para turis kini harus menunjukkan alasan kuat untuk melakukan perjalanan antara Inggris dan Perancis.

Satu-satunya pengecualian karena memerlukan alasan yang kuat adalah untuk pelancong Perancis dan Eropa yang kembali ke Perancis dan penumpang Inggris yang menuju ke arah lain.

Sayangnya, aturan baru ini dianggap akan membawa malapetaka ke berbagai sektor, termasuk kegiatan olahraga. 

Castex pun telah meminta pihak berwenang setempat untuk membatalkan setiap rencana penyelenggaraan pesta kembang kembang api dan konser pada malam tahun baru 2022 untuk membatasi penyebaran virus corona.

Dia juga mengatakan konsumsi alkohol di jalan umum akan dilarang selama perayaan.

Baca juga: Presiden Perancis: Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing Hanya Simbolis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com