Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT Virtual Biden-Xi Jinping, Kedua Pemimpin Sepakati Kemungkinan Pengendalian Senjata

Kompas.com - 17/11/2021, 06:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan virtual dan sepakat untuk kemungkinan pembicaraan pengendalian senjata.

Hal tersebut disampaikan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pada Selasa (16/11/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Dia menambahkan, Biden dan Xi sepakat untuk mempertimbangkan dengan seksama mengenai kelanjutan diskusi tentang stabilitas strategis, mengacu pada kekhawatiran AS tentang penumpukan senjata nuklir dan rudal China.

Baca juga: Kepada Xi Jinping, Biden Tolak Aksi Sepihak China Mengubah Taiwan

“Anda akan melihat di berbagai tingkat intensifikasi keterlibatan untuk memastikan bahwa ada pembatas di sekitar kompetisi ini sehingga tidak mengarah ke konflik," kata Sullivan dalam webinar Brookings Institution.

Kendati demikian, Sullivan tidak merinci bentuk diskusi tentang stabilitas strategis tersebut.

“Itu tidak sama dengan apa yang kita miliki dalam konteks Rusia dengan dialog stabilitas strategis formal. Itu jauh lebih matang, memiliki sejarah yang jauh lebih dalam,” tutur Sullivan.

“Ada sedikit kedewasaan dalam hubungan AS-China, tetapi para pemimpin memang membahas masalah ini dan sekarang kewajiban kita untuk memikirkan cara paling produktif untuk meneruskannya,” sambung Sullivan.

Selma ini, Washington telah berulang kali mendesak Beijing untuk bergabung ke dalam perjanjian kontrol senjata baru dengan Moskwa.

Baca juga: KTT AS-China: Biden Minta Xi Pastikan Relasi Dua Negara Tak Mengarah ke Konflik Terbuka

Di sisi lain, China mengatakan “gudang senjata” milik kedua negara tersebut jauh lebih besar dibandingkan miliknya.

Namun kini, “Negeri Panda” disebut siap melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.

Selama pembicaraan virtual itu, Biden dan Xi berbincang selama sekitar tiga setengah jam.

Kendati demikain, Reuters melaporkan bahwa kedua pemimpin itu tampaknya kurang berbuat banyak untuk mempersempit perbedaan yang telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi konflik antara kedua negara adidaya.

AS sebelumnya memproyeksikan, pertemuan itu bakal banyak membahas stabilitas, termasuk apa yang dilihat Washington sebagai tindakan agresif Beijing terhadap Taiwan.

Baca juga: Jelang KTT Biden-Xi Jinping, Ini 6 Poin yang Mungkin Akan Dibahas


Masalah ekonomi global

Sullivan mengatakan, Xi dan Biden membahas berbagai masalah ekonomi global, termasuk bagaimana AS dan China dapat bekerja sama untuk memastikan pasokan energi dunia.

“Kedua presiden menugaskan tim mereka untuk segera berkoordinasi dalam masalah ini,” ujar Sullivan.

Halaman:

Terkini Lainnya

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com