Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Jepang: Komitmen AS Membela Tokyo Tak Tergoyahkan

Kompas.com - 13/11/2021, 11:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengaku bahwa komitmen AS untuk membela Jepang, termasuk pulau-pulau selatan yang diklaim China, tidak tergoyahkan.

Hayashi mengatakan hal tersebut mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam penggilan telepon dengannya sebagaimana dilansir Reuters.

Hubungan Jepang dengan China tengah menegang oleh sengketa wilayah atas kepulauan yang dikelola Jepang di Laut China Timur serta warisan agresi militer Jepang di masa lalu.

Baca juga: Dalai Lama Kritik Pemimpin China yang Dinilainya Terlalu Mengontrol

Bagi Jepang, pulau-pulau di Laut China Timur tersebut mereka sebut Senkaku. Sedangkan Beijing menyebut kepulauan itu sebagai Diaoyu.

"Menteri Blinken menyatakan bahwa komitmen AS untuk membela Jepang, termasuk penerapan Pasal 5 Perjanjian Keamanan Jepang-AS untuk kepulauan Senkaku, tidak tergoyahkan," kata Hayashi kepada wartawan, Sabtu (13/11/2021).

Pasal 5 dalam perjanjian itu tertulis, masing-masing pihak sepakat bahwa serangan bersenjata di wilayah-wilayah di bawah pemerintahan Jepang akan berbahaya bagi perdamaian dan keamanannya.

Hayashi mengatakan, dia dan Blinken memiliki pandangan yang sama bahwa perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan juga penting.

Baca juga: Presiden China Xi Jinping Peringatkan Potensi Perang Dingin di Asia-Pasifik

Ketegangan di Selat Taiwan juga tak kalah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Taiwan kerap mengeluh lebih tentang misi angkatan udara China di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

Hayashi dan Blinken sangat menentang upaya sepihak China untuk mengubah status quo di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Keduanya juga menyepakati kerja sama yang erat antara Jepang dan AS dalam menanggapi isu-isu mengenai China.

Baca juga: Taiwan Akui China Mampu Memblokade Pelabuhan dan Bandara Kunci

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com