Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Orang-orang Super Kaya Selama Ini Bebas Menyebarkan Emisi Karbon?

Kompas.com - 08/11/2021, 13:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Total jejak karbon dari 1 persen orang-orang super kaya akan tumbuh, sementara 50 persen orang-orang termiskin tetap kecil, ungkap sebuah penelitian, walaupun ada komitmen yang dibuat menjelang KTT COP26.

Emisi orang-orang super kaya akan berada di jalur yang 30 kali lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk menghentikan planet dari pemanasan di atas 1,5 derajat Celsius, menurut penelitian.

Emisi dari 50 persen penduduk termiskin masih akan jauh di bawah kebutuhan, meskipun mereka adalah kelompok yang paling parah terpapar dampak perubahan iklim.

Baca juga: Abu Dhabi Umumkan Proyek Baru, Berambisi Pangkas Emisi

Penelitian itu, yang dilakukan oleh dua badan lingkungan Eropa, muncul saat para pemimpin dunia bertemu di Konferensi Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia.

"Sekelompok kecil elit tampaknya memiliki izin bebas untuk melakukan pencemaran," kata Naftoke Dabi di Oxfam, dari Institut Lingkungan Stockholm dan Institut Kebijakan Lingkungan Eropa.

"Emisi mereka yang terlalu besar memicu cuaca ekstrem di seluruh dunia dan membahayakan tujuan internasional untuk membatasi pemanasan global," sambung Dabi.

Para ilmuwan tentang iklim memperingatkan bahwa ada gas rumah kaca dalam jumlah terbatas yang dapat terus kita lepaskan ke atmosfer sebelum planet ini menghangat hingga lebih dari 1,5 derajat Celsius dari tingkat pra-industri.

Pada 2030, kata mereka, kita hanya perlu mengeluarkan karbon sebanyak yang dapat diserap oleh planet ini.

Baca juga: Arab Saudi Berambisi Capai Nol Emisi Karbon pada 2060

Bayangkan jumlah ini dibagi rata dan setiap orang dewasa di planet ini memiliki bagian, pada 2030 kita masing-masing dapat mengeluarkan 2,3 ton karbon setiap tahun.

Orang-orang super kaya - banyak di antaranya memiliki banyak rumah, jet pribadi, dan superyacht - mengeluarkan emisi jauh lebih banyak daripada yang lain.

Sebuah studi baru-baru ini yang melacak perjalanan udara para selebriti melalui akun media sosialnya menemukan sejumlah emisi lebih dari seribu ton setiap tahun.

Tetapi kelompok 1 persen secara global itu bukan hanya miliarder, atau bahkan jutawan - ini termasuk siapa saja yang berpenghasilan lebih dari 172.000 dollar AS (sekitar Rp 2,5 miliar) per tahun.

Studi ini juga mengamati 10 persen orang-orang sangat kaya di dunia - siapa pun yang berpenghasilan lebih dari 55.000 dollar AS (sekitar Rp790 juta) - dan menemukan emisi masih tinggi.

Baca juga: Wanita Ini Jadikan Anjingnya Vegetarian Demi Kurangi Emisi Karbon

10 persen orang-orang sangat kaya itu akan mengeluarkan karbon sembilan kali lebih banyak.

Salah satu contoh orang-orang di 10 persen teratas adalah Keluarga Curth, yang beranggotakan lima orang di pinggiran kota Toledo, Ohio, AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com