Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung 21 Lantai Ambruk di Nigeria, 6 Tewas, Puluhan Masih Hilang

Kompas.com - 02/11/2021, 19:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

ABUJA, KOMPAS.com - Sedikitnya enam orang tewas di ibukota komersial Nigeria, Lagos, setelah gedung 21 lantai ambruk, ketika dalam proses pembangunan.

Runtuhnya bangunan sering terjadi di negara terpadat di Afrika, di mana peraturan tidak ditegakkan dengan baik dan bahan bangunan sering di bawah standar.

Baca juga: Tali Pengamannya Dipotong Seseorang, Dua Tukang Cat Tergantung Setinggi 26 Lantai di Luar Gedung

Pejabat negara Olufemi Oke-Osanyintolu mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan telah diluncurkan untuk para penyintas insiden pada Senin (1/11/2021).

"Saat ini semua responden berada di lapangan saat pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung," kata Oke-Osanyintolu melansir Reuters. Dia menambahkan bahwa jumlah korban tewas sekarang mencapai enam.

Empat orang berhasil diselamatkan hidup-hidup dan tiga lainnya dirawat karena luka ringan di tempat kejadian, katanya.

Saksi mata mengatakan hingga 100 orang hilang setelah struktur perumahan mewah runtuh, menjebak pekerja di bawah tumpukan puing-puing.

Petugas penyelamat membawa mayat di lokasi runtuhnya gedung apartemen 21 lantai yang sedang dibangun di Lagos, Nigeria, Senin, 1 November 2021.AP PHOTO/SUNDAY ALAMBA Petugas penyelamat membawa mayat di lokasi runtuhnya gedung apartemen 21 lantai yang sedang dibangun di Lagos, Nigeria, Senin, 1 November 2021.

Baca juga: Seorang Ibu yang Depresi Gendong Dua Anaknya Bunuh Diri dari Atas Gedung 61 Meter

Petugas penyelamat menggunakan ekskavator untuk menyaring puing-puing di bawah sorotan lampu sorot yang ditenagai oleh generator, ketika tumpukan beton yang hancur dan logam bengkok menelan lokasi di mana bangunan itu pernah berdiri.

Presiden Muhammadu Buhari menyerukan agar upaya penyelamatan ditingkatkan ketika layanan darurat, termasuk rumah sakit, mulai beraksi.

Bangunan runtuh adalah bagian dari tiga menara yang dibangun oleh pengembang swasta Fourscore Homes, yang berjanji dalam brosur klien untuk memberikan "gaya hidup bebas stres, lengkap dengan atmosfer hotel". Unit termurah dijual seharga 1,2 juta dollar AS (Rp 17,1 miliar).

Menurut Reuters, panggilan telepon ke nomor yang terdaftar untuk Fourscore Homes dan kontraktor bangunan utama tidak berdering saat dihubungi.

Baca juga: Habis Dana Rp 33 Miliar, Gedung Aneh Ini Tarik Perhatian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com