Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tali Pengamannya Dipotong Seseorang, Dua Tukang Cat Tergantung Setinggi 26 Lantai di Luar Gedung

Kompas.com - 28/10/2021, 20:20 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang wanita Thailand, yang tinggal di kondominium bertingkat, memotong tali pengaman untuk dua tukang cat dan meninggalkan mereka tergantung setinggi 26 lantai di luar gedung sampai ada yang menyelamatkan mereka.

Wanita itu menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan dan perusakan properti, menurut Kolonel Pongjak Preechakarunpong, kepala kantor polisi Pak Kret di utara ibukota Thailand kepada AP pada Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Restoran Thailand Tawarkan Bersantap dengan Sensasi Banjir dan Ombak

Pongjak tidak mengatakan apa yang mendorong tersangka untuk memotong tali.

Tetapi media Thailand melaporkan pelaku tampaknya marah, ketika para pekerja muncul di luar kamarnya. Dia merasa tidak diberitahu bahwa tukang cat akan melakukan pengecatan ulang.

Padahal, manajemen kondominium sudah menempel pengumuman bahwa mereka akan melakukan pengerjaan pada 12 Oktober.

Sebuah klip video di media sosial menunjukkan dua tukang cat meminta warga di lantai 26 untuk membuka jendela dan membiarkan mereka masuk.

@nice2515

??????????????????????????????????????????????????????????????##??????????##???????????? ##??????????????

? ???????????? - ???????#???????????

Salah satu pengecat ternyata adalah seorang warga negara Myanmar bernama Song. Kepada media Thailand, Song mengaku dia dan temannya turun dari lantai 32 untuk memperbaiki retakan pada bangunan.

Ketika sampai di lantai 30, dia merasa talinya lebih berat. Ketika melihat ke bawah, dia melihat seseorang di lantai 21 membuka jendela dan memotong talinya.

Baca juga: Pacar Mengaku Selingkuh, Wanita di Singapura Buang TV dan Speaker dari Balkon Lantai 50

Dia mencoba meminta bantuan dari unit lain, tetapi tidak ada orang di dalam.

“Rekan ketiga terus menahan dari lantai atas,” kata Praphaiwan Setsing, warga yang menyelamatkan mereka.

Praphaiwan mengatakan suaminya yang berkebangsaan Inggris melihat seorang pengecat memberi isyarat minta tolong dan memanggilnya untuk berbicara dengan mereka.

"Insiden ini mengejutkan dan seharusnya tidak terjadi sama sekali," katanya.

Manajemen kondominium menemani para tukang cat untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Wanita berusia 34 tahun itu pada awalnya menyangkal bahwa dia bertanggung jawab, tetapi polisi mengirim tali yang terputus untuk analisis sidik jari dan DNA, menurut laporan media.

Pada Rabu (27/10/2021), wanita dan pengacaranya muncul di kantor polisi. Setelah polisi menunjukkan rekaman CCTV dan bukti forensik, dia mengaku, tetapi membantah niat untuk membunuh para pekerja.

Pongjak mengatakan tersangka dibebaskan sementara. Polisi akan mengajukan dakwaan di pengadilan provinsi dalam waktu 15 hari, katanya.

Wanita Thailand itu bisa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun, jika terbukti bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com