KOMPAS.com - Planet Sembilan jadi misteri yang belum terpecahkan. Tata surya amat luas adanya, dan planet ini seolah tersembunyi.
Dilansir NatGeo, planet ini memang tak terlihat, tapi diprediksi benar-benar eksis berdasarkan pengaruh gravitasinya pada sekelompok objek kecil dengan orbit-orbit yang aneh dan berkelompok.
Sejauh ini, hasil pencarian planet misterius ini masih nihil.
Baca juga: Studi Baru: Planet Sembilan Mungkin Bukan Planet Seutuhnya
Tapi, laporan hasil analisis yang diterima di Astronomical Journal 22 Agustus lalu, seolah menyatakan titik terang.
Analisis baru memprediksi bahwa planet yang bersembunyi itu bisa lebih dekat, lebih terang, dan lebih mudah dikenali daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut perhitungan para astronom, alih-alih mengorbit matahari setiap 18.500 tahun sekali, planet itu mengitari matahari dalam waktu sekitar 7.400 tahun.
Orbit rapat itu membawanya lebih dekat ke matahari daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Berarti, Planet Sembilan mungkin tampak lebih terang bagi teleskop yang berbasis di Bumi.
Baca juga: Planet Sembilan yang Misterius Diduga Bukan Planet, tetapi Lubang Hitam
Mike Brown, astronom di California Institute of Technology yang menjadi penulis studi baru optimis akan temuan ini.
Brown menganalisis dan menghitung gangguan gravitasi Planet Sembilan bersama Konstantin Batygin, rekan penelitiannya.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa planet itu kira-kira enam kali lebih besar dari Bumi.
Memungkinan akan menjadikannya semacam Bumi super berbatu atau Neptunus mini bergas.
Baca juga: 5 Fakta Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya
Jika ditemukan, planet ini akan menjadi planet besar pertama yang bergabung dengan karakter tata surya sejak tahun 1846.
Pada tahun itu para astronom mengumumkan penemuan Neptunus, planet raksasa es yang kehadirannya diperkirakan oleh pengaruh gravitasinya di Uranus.
Tapi, segalanya masih jadi tanda tanya. Jadi, kembali ke pertanyaan awal: Apakah Planet Sembilan benar-benar nyata adanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.