KABUL, KOMPAS.com - Sosok yang mengaku pengawal mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengeklaim, dia punya rekaman saat bosnya itu membawa koper berisi uang.
Brigadir Jenderal Piraz Ata Sharifi kepada Daily Mail mengungkapkan, dia punya rekaman berisi seseorang dari Bank Afghanistan yang menyerahkan uang kepada Ghani.
"Ratusan juta, mungkin saya kira miliaran dollar. Banyak tas besar dan berat. Jelas itu bukan beras," ujar Sharifi.
Baca juga: Rusia Klaim Presiden Afghanistan Kabur dengan 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang
Ghani dan keluarganya meninggalkan istana kepresidenan pada 15 Agustus, begitu Taliban menguasai ibu kota Kabul.
Ketika dia muncul ke publik tiga hari kemudian, Ghani yang diketahui mengungsi ke Uni Emirat Arab itu dia membantah kabur dengan membawa banyak uang.
Ashraf Ghani menegaskan dia mengungsi dengan selembar baju yang melekat di tubuhnya, dan berkilah dia melakukannya untuk menghindari pertumpahan darah.
Presiden Afghanistan pada 2014-2021 itu mengeluarkan bantahan lagi pada September, menyebut tuduhan korupsi terhadapnya tidak benar.
Kedutaan Besar Rusia di Kabul merupakan yang pertama melaporkan bahwa Ghani meninggalkan Kabul dengan empat mobil dan sebuah helikopter penuh uang.
Juru bicara kedutaan Nikita Ishchenko dikutip RIA Novosti berujar, Ghani sampai harus meninggalkan uangnya karena tidak muat.
Baca juga: Terungkap, Presiden Afghanistan Kabur Saat Mengaku Hendak Rapat dengan Pejabatnya
Kedutaan Besar Afghanistan di Tajikistan menuntut Ghani ditahan, dengan tuduhan dia mengambil 169 juta dollar AS (Rp 2,4 triliun) dari kas negara.
Dalam pengakuannya, Brigjen Sharifi mengungkapkan saat kejadian dia pergi ke kementerian pertahanan, dalam rapat yang harusnya dihadiri oleh Ghani.
Sebagai kepala pengawalan presiden, dia bertugas mengawasi para penjaga untuk memastikan keselamatan Ghani.
Tetapi sembari menunggu sang panglima tertinggi, dia mendapatkan kabar Ghani malah pergi ke bandara.
Selain si mantan presiden, beberapa pejabatnya seperti menteri pertahanan juga ikut dalam rombongan evakuasi rahasia tersebut.
Sharifi mengaku tidak tahu mengenai rencana evakuasi itu. "Mereka meninggalkan saya begitu saja," keluhnya.
Baca juga: Presiden Afghanistan Klaim Pergi untuk Hindari Pertumpahan Darah, Warga Nilai Dia Tak Patriotik