Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Risaukan Puluhan Pesawat Militer China Masuki Wilayah Taiwan

Kompas.com - 04/10/2021, 09:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – AS menyatakan kerisauan yang mendalam setelah puluhan pesawat militer China terbang ke zona pertahanan udara Taiwan dalam tiga hari terakhir.

Kementerian Luar Negeri AS menyebut aksi yang dilakukan China mengganggu stabilitas.

Selan itu, kementerian tersebut juga menegaskan kembali komitmennya yang kokoh terhadap Taiwan sebagaimana dilansir BBC.

Baca juga: Setelah Terbangkan 25 Pesawat, China Kerahkan 39 Lagi ke Taiwan

“AS sangat risau dengan aktivitas militer provokatif China di dekat Taiwan. Ini berisiko salah perhitungan serta merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata Kementerian Luar Negeri AS.

“Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan,” sambung kementerian tersebut.

Sejak Jumat (1/10/2021) hingga Minggu (3/10/2021), Taiwan melaporkan setidaknya ada lima pelanggaran yang dilakukan oleh China.

China selalu menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, Taipei menolak anggapan tersebut dan menyatakan negaranya adalah negara yang merdeka dan berdaulat.

Baca juga: Rayakan HUT RRC, China Terbangkan 25 Pesawat Militer ke Taiwan

Selama lebih dari setahun terakhir, Taiwan kerap mengeluhkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan China di dekat wilayahnya.

Pada Minggu, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan ada 16 pesawat militer China yang terbang di zona pertahanan udaranya, tepatnya di dekat Kepulauan Pratas.

Pada Sabtu (2/10/2021), total 39 pesawat militer China terbang ke daerah yang sama yang terbagi dalam dua gelombang yakni pada siang dan malam hari.

Baca juga: Taiwan Butuh Senjata Jarak Jauh dan untuk Lawan China

Itu adalah serbuan terbesar yang dilakukan Beijing sejauh ini.

Pada Jumat, 38 pesawat militer China terbang ke zona pertahanan udara Taiwan dalam dua gelombang.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan kepada wartawan pada Sabtu bahwa China secara ceroboh terlibat dalam agresi militer dan merusak perdamaian regional.

Di sisi lain, Pemerintah China sejauh ini tidak memberikan komentar publik terkait aksi-aksi terbarunya tersebut.

Baca juga: Kapal Perang Inggris untuk Kali Pertama Lewati Selat Taiwan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com