WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Parlemen Amerika Serikat pada Kamis (23/9/2021) menyetujui anggaran 1 miliar dollar AS (Rp 14,24 triliun), untuk memasok sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Israel.
Transfer tunai disetujui DPR dengan suara bulat 420-9, setelah sempat dihapus akibat tekanan dari kaum progresif.
"Pengesahan ini mencerminkan persatuan besar di Kongres... untuk keamanan Israel," kata Nancy Pelosi, pemimpin DPR dari demokrat, dikutip dari AFP.
Baca juga: Dapat Tekanan Kaum Progresif, Demokrat Hapus Pendanaan Iron Dome Israel Rp 14,2 Triliun
"Bantuan ke Israel sangat penting karena keamanan Israel merupakan keharusan bagi keamanan Amerika."
Iron Dome menghancurkan ribuan roket jarak pendek dan peluru yang diluncurkan oleh Hamas dari Gaza, sebelum dapat menghantam daerah-daerah berpenduduk, kata para ofisial Israel.
Senjata itu didukung oleh Amerika Serikat sejak diluncurkan satu dekade lalu dengan nilai 1,6 miliar dollar AS, menurut Congressional Research Service.
Namun, pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy mencela apa yang dia sebut kapitulasi Demokrat untuk pengaruh anti-Semit dari anggota radikalnya.
Dean Phillips, anggota kongres dari Demokrat asal Minnesota, menulis di Twitter bahwa dia tidak percaya rekan-rekannya akan keberatan membela salah satu sekutu terpenting dan satu-satunya negara Yahudi di dunia dari roket Hamas.
Baca juga: Mengenal Iron Dome, Senjata Israel untuk Melawan Roket Hamas
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berterima kasih kepada kedua pihak atas komitmen mereka terhadap keamanan negara, dan rakyat Amerika atas persahabatan setia.
Keberatan terhadap pendanaan tersebut menunjukkan bahwa kaum progresif menjadi semakin skeptis terhadap bantuan tanpa pamrih kepada Israel, tiga bulan setelah Naftali menggulingkan perdana menteri garis keras sayap kanan Benjamin Netanyahu.
Rashida Tlaib dan Ilhan Omar, wanita Muslim pertama di Kongres AS, menulis di twit tentang ketidaksetujuan mereka terhadap pendanaan tersebut.
Alasannya adalah pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina dan perluasan pemukiman ilegal.
Baca juga: Israel Klaim Hamas Pakai Gedung Tempat Al Jazeera Berkantor untuk Kacaukan Iron Dome
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.