Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Jadi Batal, AS Siapkan Rp 14,2 Triliun untuk Pasok Iron Dome ke Israel

Kompas.com - 24/09/2021, 07:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Parlemen Amerika Serikat pada Kamis (23/9/2021) menyetujui anggaran 1 miliar dollar AS (Rp 14,24 triliun), untuk memasok sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Israel.

Transfer tunai disetujui DPR dengan suara bulat 420-9, setelah sempat dihapus akibat tekanan dari kaum progresif.

"Pengesahan ini mencerminkan persatuan besar di Kongres... untuk keamanan Israel," kata Nancy Pelosi, pemimpin DPR dari demokrat, dikutip dari AFP.

Baca juga: Dapat Tekanan Kaum Progresif, Demokrat Hapus Pendanaan Iron Dome Israel Rp 14,2 Triliun

"Bantuan ke Israel sangat penting karena keamanan Israel merupakan keharusan bagi keamanan Amerika."

Iron Dome menghancurkan ribuan roket jarak pendek dan peluru yang diluncurkan oleh Hamas dari Gaza, sebelum dapat menghantam daerah-daerah berpenduduk, kata para ofisial Israel.

Senjata itu didukung oleh Amerika Serikat sejak diluncurkan satu dekade lalu dengan nilai 1,6 miliar dollar AS, menurut Congressional Research Service.

Namun, pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy mencela apa yang dia sebut kapitulasi Demokrat untuk pengaruh anti-Semit dari anggota radikalnya.

Dean Phillips, anggota kongres dari Demokrat asal Minnesota, menulis di Twitter bahwa dia tidak percaya rekan-rekannya akan keberatan membela salah satu sekutu terpenting dan satu-satunya negara Yahudi di dunia dari roket Hamas.

Baca juga: Mengenal Iron Dome, Senjata Israel untuk Melawan Roket Hamas

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berterima kasih kepada kedua pihak atas komitmen mereka terhadap keamanan negara, dan rakyat Amerika atas persahabatan setia.

Keberatan terhadap pendanaan tersebut menunjukkan bahwa kaum progresif menjadi semakin skeptis terhadap bantuan tanpa pamrih kepada Israel, tiga bulan setelah Naftali menggulingkan perdana menteri garis keras sayap kanan Benjamin Netanyahu.

Rashida Tlaib dan Ilhan Omar, wanita Muslim pertama di Kongres AS, menulis di twit tentang ketidaksetujuan mereka terhadap pendanaan tersebut.

Alasannya adalah pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina dan perluasan pemukiman ilegal.

Baca juga: Israel Klaim Hamas Pakai Gedung Tempat Al Jazeera Berkantor untuk Kacaukan Iron Dome

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com