Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pecah di Kabul, Taliban Kunci Perempuan Afghanistan di Ruang Bawah Tanah

Kompas.com - 09/09/2021, 10:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Perempuan Afghanistan mengatakan mereka dikurung di ruang bawah tanah sebuah bank, untuk mencegah mereka mengambil bagian dalam protes di Kabul.

Para pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan-jalan ibukota pada Selasa (7/9/2021) setelah pemimpin perlawanan anti-Taliban menyerukan “pemberontakan nasional” Afghanistan terhadap kelompok militan sehari sebelumnya.

Baca juga: Mantan Presiden Afghanistan Kembali Minta Maaf Telah Tinggalkan Negaranya

Gambar menunjukkan demonstran wanita berdebat dengan pejuang Taliban, ketika seorang wanita menatap senapan M-16 yang diarahkan ke wajahnya.

Rekaman yang diambil menggunakan ponsel menunjukkan seorang wanita di tempat parkir bawah tanah, memperlihatkan sekitarnya untuk memperlihatkan kerumunan wanita dan beberapa anak berkumpul di tempat yang sama.

Video itu buru-buru dipotong setelah suara seorang pria terdengar berteriak.

Miraqa Popal, kepala berita di outlet Tolo News Afghanistan, membagikan klip itu di Twitter. Unggahannya mengatakan, menurut beberapa saksi mata para wanita itu ditahan di Azizi Bank Kabul “untuk mencegah mereka bergabung dengan pengunjuk rasa”.

Pada Selasa (7/9/2021) sejumlah pengunjuk rasa anti-Taliban di Kabul terlihat menuntut hak bagi perempuan, pekerjaan, dan kebebasan bergerak.

Demonstran juga meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan, mencela 'penyusupan' negara itu ke dalam urusan dalam negeri Afghanistan. Pakistan dituduh memberikan dukungan udara kepada Taliban.

Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa dan dilaporkan melakukan beberapa penangkapan.

Unjuk rasa itu terjadi ketika Taliban mengumumkan pemerintahan sementara, dan memberikan jabatan tertinggi kepada para milisi veteran, untuk membawa stabilitas ke Afghanistan setelah lebih dari tiga minggu merebut kekuasaan.

Baca juga: POPULER GLOBAL: India Waspadai Virus Nipah, Lebih Mematikan dari Covid-19 | Sirajuddin Haqqani Jadi Mendagri Afghanistan

Pada Senin (6/9/2021), Taliban mengeklaim kemenangan atas Panjshir, satu-satunya dari 34 provinsi Afghanistan, yang tidak jatuh ke tangan kelompok itu.

Pemimpin Front Perlawanan Nasional (NRF) Ahmad Massoud tampaknya mengakui kekalahan dalam pesan audio yang dikirim ke media.

Namun dalam pesan itu, Massoud meminta warga Afghanistan untuk meluncurkan “pemberontakan nasional untuk martabat, kebebasan dan kemakmuran negara kita.”

Para pengunjuk rasa meneriakkan nama Massoud, dan banyak yang hadir adalah perempuan, pemandangan yang hampir tak terbayangkan selama pemerintahan brutal Taliban 1998-2001.

Ketika itu, perempuan dan anak perempuan dilarang bekerja dan bersekolah, dipaksa mengenakan burqa dan secara efektif diasingkan di rumah mereka.

Halaman:

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com