Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Senangkan Dewa Hujan, Gadis Kecil di India Diarak Telanjang

Kompas.com - 08/09/2021, 18:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

DAMOH, KOMPAS.com – Demi menyenangkan dewa hujan, beberapa gadis kecil di sebuah desa di India diarak telanjang sambil membawa cambuk.

Melansir The Times of India, Selasa (7/9/2021), peristiwa tersebut terjadi di sebuah desa di distrik Damoh, Madhya Pradesh, India.

Baca juga: Kisah Suku di Vanuatu Memuja Pangeran Philip sebagai Dewa, Ritualnya Spesial

Video yang merekam gadis-gadis kecil diarak tersebut tersebar di internet. Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak turun tangan.

The Times of India melaporkan, ritual tersebut dilakukan orang-orang dari sebuah desa di Damoh karena kekeringan.

Warga desa putus asa dilanda kekeringan dan ritual tersebut dianggap sebagai upaya terakhir untuk menyenangkan dewa hujan.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal, Suku di Vanuatu Bingung Pilih Dewa Pengganti

Ritual tersebut digelar pada Senin (6/9/2021), di mana beberapa gadis berusia di bawah 10 tahun membawa cambuk di atas bahu.

Gadis-gadis di bawah umur tersebut mengikuti ritus yang juga diikuti oleh para wanita di desa, termasuk ibu mereka.

Para wanita menyanyikan kidung-kidung, meminta berkah dari para dewa untuk menyelamatkan tanaman yang mengering di ladang.

Baca juga: Foto Viral Bayi Kambing dengan Wajah Manusia di India, Dipuja bak Dewa

Tidak tahu mengapa mereka diarak

Gadis-gadis kecil tersebut tidak tahu mengapa mereka dipaksa telanjang dan disuruh berjalan-jalan di sekitar desa.

“Ritual ini sudah berlangsung beberapa hari,” kata beberapa warga sebagaimana dilansir The Times of India.

Ibu dari salah satu gadis yang diarak pada Senin mengatakan, ritual tersebut digelar untuk meminta hujan.

Baca juga: Debt Collector di Singapura Berdandan seperti Dewa Keberuntungan saat Imlek

“Sawah kami mulai mengering karena kurangnya curah hujan. Kami membutuhkan air. (Ritual) ini akan membawa hujan,” kata ibu tersebut.

Inspektur Polisi Damoh, DR Teniwar, mengatakan ritual tersebut digelar hanya berdasarkan takhayul.

“Kami akan menyelidiki. Jika kami mengetahui adanya kekerasan terhadap anak-anak saat mereka diarak telanjang, kami akan memulai tindakan,” kata Teniwar.

Saat titanya tentang video ritual yang dibagikan di media sosial, Teniwar menjawab bahwa pihaknya akan menyelidiki keaslian video tersebut lalu mengambil tindakan.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Sebut Kim Jong Un Dewa yang Bisa Baca Pikiran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com