Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tolak Beri Visa ke 100-an Mantan Satpam Kedubesnya di Afghanistan

Kompas.com - 06/09/2021, 13:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KABUL, KOMPAS.com - Australia telah mengevakuasi lebih dari 800 orang termasuk warga Afghanistan yang pernah membantu pasukan asing di tengah situasi tidak menentu di Kabul.

Sebuah pesawat angkut Angkatan Udara Australia berhasil mengevakuasi 470 orang pada hari Minggu (22/8/2021) malam, yang terdiri dari warga Australia, Afghanistan dan Inggris, ke Dubai untuk diproses lebih lanjut.

Dalam evakuasi sebelumnya, pihak Australia telah mengangkut lebih dari 300 orang yang diwarnai dengan situasi kacau-balau saat Kabul jatuh ke tangan Taliban pada hari Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Taliban Klaim Rebut Panjshir, Basis Terakhir Pasukan Perlawanan

Menteri Pertahanan Australia Karen Andrews menyebutkan jumlah warga yang akan dievakuasi oleh Australia terus mengalami perubahan.

"Jumlahnya cukup besar. Saya tak ingin menyebutkan berapa pastinya karena terus berubah seiring dengan kian banyaknya orang yang ingin datang ke Australia," ujar Menteri Karen.

Australia telah mengumumkan akan menerima 3.000 warga Afghanistab yang melarikan diri dari kekuasaan Taliban, melalui skema visa kemanusiaan.

Kerumunan warga di sekitar daerah Bandara Internasional Kabul terus bertambah meskipun pasukan Taliban telah mendirikan blokade.

Pasukan Taliban berpatroli di daerah Wazir Akbar Khan di Kota Kabul, setelah mengumumkan amnesti umum bagi seluruh warga yang pernah bekerja untuk pemerintah dan pasukan asing. Namun ribuan warga tersebut hingga kini terus berusaha keluar dari Afghanistan.AP/RAHMAT GUL via ABC INDONESIA Pasukan Taliban berpatroli di daerah Wazir Akbar Khan di Kota Kabul, setelah mengumumkan amnesti umum bagi seluruh warga yang pernah bekerja untuk pemerintah dan pasukan asing. Namun ribuan warga tersebut hingga kini terus berusaha keluar dari Afghanistan.
Pasukan Taliban melepaskan tembakan ke udara dan menggunakan pentungan untuk menertibkan warga agar membentuk antrean di luar Bandara Kabul, sehari setelah tujuh orang meninggal dunia akibat terjadinya tumpukan di pintu masuk.

Saksi mata melaporkan tidak ada lagi orang yang mengalami cedera serius pada hari Minggu dan telah terbentuk antrean panjang.

Kementerian Pertahanan Inggris menyebutkan tujuh warga Afghanistan tewas terinjak saat ribuan orang memaksakan diri memasuki gerbang bandara pada Hari Sabtu.

Laporan media Sky News menayangkan pasukan militer berdiri di atas pagar tembok dan berupaya menarik warga yang cedera serta menyemprotkan air ke arah kerumunan.

Seorang pejabat NATO menyebutkan sedikitnya 20 orang telah tewas di area bandara dalam tujuh hari terakhir.

AS dan sekutunya telah mengirimkan ribuan pasukan untuk membantu proses evakuasi warga asing dan warga Afghanistan yang rentan, namun mereka menghindari area lain di luar kawasan bandara.

"Pasukan kami menjaga jarak yang ketat dari area di luar Bandara Kabul demi menghindari gesekan dengan pasukan Taliban," demikian pernyataan pejabat NATO.

Baca juga: AS Cari Jalur Darat untuk Lanjutkan Evakuasi di Afghanistan

Lebih dari 800 warga Australia dan Afghanistan pemegang visa Australia telah dievakuasi dari Kabul hingga Senin (23/8/2021).KEMENTERIAN PERTAHANAN AUSTRALIA via ABC INDONESIA Lebih dari 800 warga Australia dan Afghanistan pemegang visa Australia telah dievakuasi dari Kabul hingga Senin (23/8/2021).
Seorang jubir Taliban kemarin menyatakan upaya mengatasi kekacauan di luar area bandara cukup kompleks.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com