Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Gagal Jadi PM Malaysia, Bagaimana Masa Depan Politik Anwar Ibrahim?

Kompas.com - 29/08/2021, 14:31 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Penantian 23 tahun Anwar Ibrahim untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia kembali gagal pada pekan lalu.

Hanya dalam rentang waktu 17 bulan krisis politik berkepanjangan Malaysia, Anwar tiga kali gagal mengumpulkan angka mayoritas parlemen Malaysia untuk menjadi orang nomor satu "Negeri Jiran”.

Pada Februari 2020, Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu dikalahkan oleh Muhyiddin Yassin.

Baca juga: Anwar Ibrahim Minta Kelompoknya Terima Ismail Sabri Yaakob sebagai PM Malaysia

Salah satu alasan utama kolapsnya koalisi Pakatan Harapan ketika itu tidak lain tidak bukan adalah untuk menjegal Anwar menjadi penghuni Seri Perdana.

Selang tujuh bulan kemudian, warga Malaysia digemparkan oleh klaim Anwar bahwa dia akan membentuk pemerintahan baru dengan mayoritas yang kuat dan meyakinkan.

Politisi berusia 74 tahun itu menjadi bulan-bulanan politik setelah tidak mampu membuktikan klaim mayoritasnya.

Yang terbaru, Anwar hanya berjarak 6 kursi dari minimum 111 kursi di Dewan Rakyat. Walau terpaut sangat tipis, suami Wan Azizah itu kembali menjadi pecundang politik dihempaskan Ismail Sabri Yaakob.

Anwar sebaiknya pensiun?

Kegagalan Pakatan Harapan kembali ke pucuk kekuasaan yang dimenangkan pada pemilu Mei 2018 mulai memunculkan suara-suara sumbang terhadap Anwar.

Baca juga: Mahathir Gabung Anwar Ibrahim Tuntut Muhyiddin Lengser dari Kursi PM Malaysia

Tidak sedikit anggota koalisi yang menilai Anwar tidak akan pernah dapat menggapai mimpi politiknya menjadi PM.

Sejumlah analis berpendapat masa kejayaan politik Anwar telah berlalu.

Bahkan ada yang merasa Anwar menjadi penghalang politik bagi partai-partai lain untuk membentuk koalisi politik dengan Pakatan.

Rumor politik yang beredar menyebutkan sejumlah blok politik di koalisi Muhyiddin menolak menyeberang ke kubu Pakatan karena sosok Anwar.

Tidak mengejutkan, jika ada yang menganjurkan mantan wakil PM periode 1993-1998 itu pensiun dari dunia politik dan membuka jalan bagi politisi-politisi oposisi dari generasi yang lebih muda.

Namun sejauh ini petinggi koalisi Pakatan mulai dari PKR, Partai Aksi Demokratik (DAP), dan Partai Amanah menegaskan tidak ada rencana untuk mengganti Anwar.

Baca juga: Anwar Ibrahim Ajukan Mosi Tak Percaya kepada PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Pemimpin oposisi Malaysia itu tetap menjadi calon perdana menteri Pakatan pada pemilu berikutnya yang diperkirakan akan digelar pertengahan 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com