KABUL, KOMPAS.com - Situasi bandara Kabul usai bom Afghanistan terbaru meledak pada Kamis (26/8/2021), dipenuhi mayat orang dan darah yang berceceran.
Mayat-mayat berserakan telungkup di selokan dangkal di luar bandara Kabul pada Kamis, sementara itu orang-orang terluka dengan pakaian berlumuran darah diangkut dengan gerobak dorong.
Bom di Kabul Afghanistan yang terkoordinasi itu terjadi di tengah kerumunan orang menunggu penerbangan evakuasi ke tempat aman, jauh dari Taliban yang kembali menguasai negara tersebut.
Baca juga: UPDATE Korban Bom Afghanistan: 90 Warga Sipil Tewas, 13 Tentara AS Meninggal
Video-video di media sosial menunjukkan pria dan wanita panik berjalan di air setinggi tulang kering di saluran drainase.
Orang-orang yang selamat membantu mereka naik, sedangkan korban bom Kabul Afghanistan lainnya mati-matian berteriak minta tolong.
"Banyak mayat tergeletak di sini," kata seseorang yang tak tersorot kamera, dikutip Kompas.com dari AFP, Jumat (27/8/2021).
"Mayat, daging, dan orang-orang dibuang ke selokan di dekatnya," kata Milad, yang berada di lokasi ledakan pertama, kepada AFP.
"Itu ledakan besar di antara kerumunan orang yang sedang menunggu di gerbang. Banyak orang tewas atau terluka," tambahnya.
"Saya tidak akan pernah ingin pergi (ke bandara) lagi. Tamat sudah (upaya) ke Amerika, evakuasi, dan visanya."
Saksi kedua mengatakan kepada AFP, kepanikan total terjadi ketika ledakan pertama terdengar.
"Taliban kemudian mulai menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di pintu gerbang," katanya.
"Saya melihat seorang pria berlari dengan bayi yang terluka di dekapannya."
Baca juga: Bom Afghanistan Terbaru, Mimpi Buruk yang Jadi Kenyataan
Badan-badan intelijen Barat pada Kamis telah memperingatkan tentang serangan yang akan segera terjadi.
Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya juga mengutip ancaman teroris dari cabang regional kelompok ISIS.