Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kabul Usai Bom Afghanistan: Mayat Penuhi Selokan, Orang Panik Berlarian

Kompas.com - 27/08/2021, 14:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Situasi bandara Kabul usai bom Afghanistan terbaru meledak pada Kamis (26/8/2021), dipenuhi mayat orang dan darah yang berceceran.

Mayat-mayat berserakan telungkup di selokan dangkal di luar bandara Kabul pada Kamis, sementara itu orang-orang terluka dengan pakaian berlumuran darah diangkut dengan gerobak dorong.

Bom di Kabul Afghanistan yang terkoordinasi itu terjadi di tengah kerumunan orang menunggu penerbangan evakuasi ke tempat aman, jauh dari Taliban yang kembali menguasai negara tersebut.

Baca juga: UPDATE Korban Bom Afghanistan: 90 Warga Sipil Tewas, 13 Tentara AS Meninggal

Video-video di media sosial menunjukkan pria dan wanita panik berjalan di air setinggi tulang kering di saluran drainase.

Orang-orang yang selamat membantu mereka naik, sedangkan korban bom Kabul Afghanistan lainnya mati-matian berteriak minta tolong.

"Banyak mayat tergeletak di sini," kata seseorang yang tak tersorot kamera, dikutip Kompas.com dari AFP, Jumat (27/8/2021).

"Mayat, daging, dan orang-orang dibuang ke selokan di dekatnya," kata Milad, yang berada di lokasi ledakan pertama, kepada AFP.

"Itu ledakan besar di antara kerumunan orang yang sedang menunggu di gerbang. Banyak orang tewas atau terluka," tambahnya.

Warga Afghanistan yang terluka dirawat di rumah sakit setelah menjadi korban ledakan bom bunuh diri di luar bandara Kabul, ibu kota Afghanistan, Kamis (26/8/2021).AP PHOTO/MOHAMMAD ASIF KHAN Warga Afghanistan yang terluka dirawat di rumah sakit setelah menjadi korban ledakan bom bunuh diri di luar bandara Kabul, ibu kota Afghanistan, Kamis (26/8/2021).
Milad telah mengajukan permohonan visa ke Amerika Serikat, tetapi ketika panik menyelamatkan diri dia menjatuhkan dokumen yang diharapkan akan membantunya naik pesawat bersama istri dan tiga anaknya.

"Saya tidak akan pernah ingin pergi (ke bandara) lagi. Tamat sudah (upaya) ke Amerika, evakuasi, dan visanya."

Saksi kedua mengatakan kepada AFP, kepanikan total terjadi ketika ledakan pertama terdengar.

"Taliban kemudian mulai menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di pintu gerbang," katanya.

"Saya melihat seorang pria berlari dengan bayi yang terluka di dekapannya."

Baca juga: Bom Afghanistan Terbaru, Mimpi Buruk yang Jadi Kenyataan

Ancaman teror

Badan-badan intelijen Barat pada Kamis telah memperingatkan tentang serangan yang akan segera terjadi.

Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya juga mengutip ancaman teroris dari cabang regional kelompok ISIS.

Halaman:

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com