Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Selamat dari Gempa Haiti Khawatir Jadi Korban Tewas Selanjutnya karena Kelaparan

Kompas.com - 20/08/2021, 13:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Setiap orang yang selamt dari gempa Haiti 7,2 magnitudo, sekarang khawatir korban tewas makin bertambah, karena bantuan kebutuhan pokok tak kunjung datang.

Gempa 7,2 magnitudo pada 14 Agustus di kota Les Cayes telah menewaskan lebih dari 2.000 orang dan banyak bangunan ambruk, mungkin satu dari 6 bangunan sudah ambruk.

Kota itu sudah tidak dapat dikenali. Perjalanan menuju kota itu dilanda tanah longsor, retakan besar di jalan-jalan, sulit menemukan rumah yang berdiri utuh.

Baca juga: Terbaru, Korban Tewas Gempa Haiti Capai 2.189 Orang

Salah satu desa yang sangat mengalami kehancuran parah adalah desa Marceline, yang ditandai dengan tanah longsor, dan retakan besar di jalan. Pengemudi terkadang memperlambat mobil hingga berhenti, sehingga dia dapat mengatasi retakan.

Kelly Phildor, seorang anak 15 tahun yang mempersiapkan sekolah ajaran baru, adalah salah satu dari banyaknya korban tewas karena gempa itu.

Ia yang masih muda dan suka usil, memiliki nama julukan Kelly Forever, yang tertulis di kaosnya.

"Saya tidak percaya hidupnya pendek," kata ibunya Marie Rose, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (19/8/2021).

Kelly bangun pagi-pagi, dan meninggalkan rumahnya pada Sabtu pagi waktu setempat (14/8/2021). Tetapi, handphone-nya perlu diisi daya, jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Haiti Naik Menjadi 1.941 Jiwa

Tak disangka sesaat setelah itu terjadi gempa. Tembok rumahnya yang terbuat dari bongkahan semen berat dan batu ambruk menimpanya.

Gempa itu mematahkan kedua kaki dan tengkoraknya. Dia tidak punya kesempatan.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Bajunya saya lingkarkan di pinggang saya untuk memberi saya kekuatan," kata Marie Rose.

Tingkat kehancuran di sana disebut sangat parah hingga sulit diterima. Kedua gereja lenyap.

Di pusat komunitas voodoo, orang-orang bersiap-siap untuk menari di kapel. Mereka sedang menunggu pendeta untuk memulai proses ketika gempa terjadi.

Bangunan itu runtuh dengan sendirinya.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Haiti Capai 1.419 Orang, Bencana Alam Lain Mengancam

Seorang tetangga memberi tahu kami bahwa mereka berhasil mengeluarkan tubuh pendeta, tetapi mungkin ada lebih dari 25 orang yang masih berada di bawah reruntuhan gereja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com