Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kabul Kacau, Pesawat Evakuasi Pertama Jerman Hanya Bisa Angkut 7 Orang

Kompas.com - 17/08/2021, 23:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Pesawat militer pertama Jerman yang mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul sejak Taliban mengambil alih hanya bisa berangkat dengan tujuh orang, karena kondisi medan yang "kacau", terlalu berbahaya bagi banyak orang untuk sampai ke bandara.

“Kami memiliki situasi yang sangat kacau, berbahaya dan kompleks di bandara,” kata Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, kepada penyiar ARD mengutip Guardian pada Selasa (17/8/2021).

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman mengatakan: “Karena situasi kacau di bandara dan baku tembak di titik akses kemarin, warga Jerman lainnya dan orang-orang yang akan dievakuasi tidak dapat diberikan akses ke bandara tanpa perlindungan dari Bundeswehr (tentara Jerman).”

Menurutnya, penjemputan orang yang berada di bagian sipil bandara tidak dimungkinkan oleh mitra yang bertanggung jawab atas keamanan di bandara.

Baca juga: 15 WNI Masih di Afghanistan, Kemlu RI Sarankan Tetap Ditempat

Melansir Insider, dari tujuh pengungsi tersebut, lima warga negara Jerman, satu warga Afghanistan, dan satu orang Belanda.

Media lokal Jerman melaporkan, awal pemerintah Jerman berencana mengangkut sebanyak 145 orang di pesawat.

Namun, jam malam pukul 9 malam di Kabul serta kehadiran petugas Taliban di sekitar bandara mencegah kedutaan membawa orang-orang mendekat ke lokasi evakuasi tepat waktu.

"Kami hanya punya sedikit waktu, jadi kami hanya membawa orang-orang yang berada di lokasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman kepada Guardian.

Majalah berita Spiegel melaporkan pada Senin (16/8/2021) Kanselir Angela Merkel memberi tahu anggota parlemen bahwa pasukan AS dan Turki hanya memiliki kendali atas sebuah "pulau" dari bagian militer bandara. Sementara Taliban mengendalikan akses ke “situs” tersebut.

Baca juga: Suasana Afghanistan Hari Ini: New Normal di Kabul Usai Dikuasai Taliban

Lapangan terbang Kabul sangat kacau pada Senin (16/8/2021) setelah ribuan warga Afghanistan berusaha meninggalkan negara itu karena pengambilalihan cepat oleh Taliban.

Pasukan AS dilaporkan menembak mati setidaknya dua orang Afghanistan bersenjata di perimeter keamanan bandara.

Ratusan orang Afghanistan bahkan berusaha berpegangan pada pesawat AS yang lepas landas, hingga akhirnya terjatuh di tengah penerbangan atau meninggal di roda pendaratan.

Penerbangan masuk dan keluar dari Kabul akhirnya ditangguhkan untuk sebagian besar Senin (16/8/2021) karena kekacauan di bandara, tetapi penerbangan evakuasi telah mulai dilanjutkan.

Menurut Wall Street Journal, penerbangan militer AS kembali berangkat dengan warga Amerika dan pekerja kedutaan pada Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Taliban Tukar AK-47 Rusia dengan Senapan Buatan AS yang Disita Saat Ambil Alih Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com