TOKYO, KOMPAS.com - Sebelum upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, penasihat produksi, Marco Balich, telah menjanjikan upacara yang serius, dengan estetika Jepang yang indah.
Sebagian besar perayaan memang sangat tenang sampai setengah jam terakhir. Berikut 11 momen penting tersebut menurut laporan Guardian.
Baca juga: Belum Dibuka, Olimpiade Tokyo Sudah Diguncang 4 Skandal Panitia
Bagian pembukaan menggambarkan para atlet berlatih sendirian, dan putus asa karena Olimpiade ditunda.
Satu orang secara khusus mengambil bagian dalam sesi treadmill sepi yang tampaknya tak berujung.
Kemudian terungkap bahwa dia adalah Arisa Tsubata, seorang petinju Jepang yang harapannya untuk berlaga di Tokyo pupus.
Pertarungan kualifikasinya dibatalkan karena pandemi, dan ketika tempat-tempat ditentukan berdasarkan peringkat dunia, Tsubata, yang bekerja sebagai perawat, tidak diikutsertakan.
Japanese boxer and nurse Arisa Tsubata wasn’t able to compete at the Tokyo Olympics after her qualifier was canceled, but she still ended up stealing the show at the opening ceremony on Friday. Tsubata was the athlete on the treadmill performing during the opening ceremony. pic.twitter.com/mFkjzlQIb0
— Story of Fitness (@StoryofFitness1) July 23, 2021
Upacara kemudian berhenti untuk mengingat mereka yang kehilangan nyawa karena Covid-19. Seorang penari tunggal tampil mencolok di atas panggung yang gelap.
Ada juga yang secara eksplisit menyebutkan nyawa yang hilang dalam serangan di Olimpiade Munich 1972, ketika 11 anggota tim Olimpiade Israel dibunuh.
Kerabat para korban telah lama menyerukan agar mereka dikenang secara resmi dalam upacara pembukaan, tetapi sampai sekarang Komite Olimpiade Internasional menolak.
That silence. You could hear a pin drop. #Olympics pic.twitter.com/jxXrjcnYXV
— Scott Bryan (@scottygb) July 23, 2021
Baca juga: Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 Akhirnya Digelar di Tengah Pro-kontra
Stadion Olimpiade Tokyo 2020 berisi sejumlah besar kayu, yang secara simbolis bersumber dari 47 prefektur Jepang.
Kayu adalah tema yang kuat dalam upacara tersebut, juga peragaan tap-dance yang menggunakan kerajinan kayu tradisional. Cincin Olimpiade kemudian dirakit dari bahan tersebut.
Tokyo telah mencoba untuk menekankan keberlanjutan sebagai tuan rumah Olimpiade. Tempat tidur karton "anti-seks" telah menjadi bagian dari upaya itu.
Sementara cincin Olimpiade dalam upacara tersebut dibuat dari pohon yang tumbuh dari biji yang disumbangkan dari seluruh dunia oleh atlet yang berkompetisi di Olimpiade pertama Tokyo pada 1964.
Sejauh ini, bagian paling menyenangkan dari upacara pembukaan yang mendekati akhir adalah piktogram Olimpiade.
Simbol grafis kecil yang mewakili setiap olahraga, yang pertama kali diperkenalkan di Olimpiade Tokyo 1964, dihidupkan di arena dalam peragaan jenaka tarian berkostum yang menuntut presisi sesuai gerakan atlet.